Pertamina Geothermal (PGEO) Realisasikan Capex US$ 18,08 Juta di Kuartal I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex)  mencapai US$ 18,08 juta pada kuartal I-2024 atau lebih tinggi 136% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar US$ 7,66 juta.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio menuturkan PGEO berupaya menjaga kinerja keuangannya sembari memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis.

"Realisasi belanja modal PGE pada kuartal pertama 2024 mencapai US$ 18,08 juta atau lebih tinggi 136% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar US$ 7,66 juta," jata Yurizki dalam keterangan resmi, Kamis (2/5).


Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Lebih lanjut, belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar US$ 8,51 juta dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar US$ 9,57 juta.

“Dengan sumber daya finansial yang kuat, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi dengan mempercepat berbagai proyek pengembangan yang ada di Indonesia maupun mencari potensi pengembangan di luar negeri,” ujar Yurizki.

Ia menambahkan, sebagai pemimpin di industri panas bumi, PGEO berkomitmen menjaga kinerja keuangan, memperluas jangkauan bisnisnya dengan menggali potensi sumber daya panas bumi, serta mengoptimalkan wilayah kerjanya untuk mempercepat peningkatan kapasitas pembangkitan hingga mencapai 1 GW dalam 2 tahun mendatang.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Cukupi Kebutuhan Energi Hijau Selama Lebaran 2024

Selain itu, lanjut Yurizki, PGEO juga berkomitmen mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia pada tahun 2060 melalui beragam partisipasi aktif, termasuk dalam skema perdagangan karbon.

PGEO mencatat pendapatan US$ 103,32 juta dan laba bersih US$ 47,49 juta pada kuartal I-2024. Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pendapatan US$ 102,615 juta dan laba bersih US$ 46,938 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi