Pertamina Hulu Energi akan Perluas Proyek Carbon Capture Storage



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan terus mengembangkan proyek Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan menggandeng sejumlah perusahaan migas dunia. 

Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi menjelaskan, PHE memiliki rencana jangka panjang yang sejalan dengan kewajiban penurunan emisi karbon. Salah satunya ialah melaksanakan sejumlah proyek CCS/CCUS yang beberapa sudah dalam tahap pilot project. 

“Kita melakukan beberapa kerja sama strategis dengan partner seperti Exxon di Sundra Asri Basin, beberapa perusahaan Jepang di Jawa Barat dan Jawa Timur, kemudian Chevron di Kalimantan,” jelasnya di acara SPE Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE) di Jakarta, Selasa (10/10). 


Baca Juga: Ini Bocoran Poin-Poin yang Akan Diatur dalam Perpres CCS/CCUS

Sejauh ini, sembari menunggu regulasi CCS/CCUS yang sedang disiapkan pemerintah, Awang mengungkapkan, PHE telah melakukan kemajuan dengan menjalankan proyek huff and puff di Lapangan Pertamina EP-Jatibarang beberapa waktu lalu. Melalui proyek CCUS ini, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang memanfaatkan CO2 untuk huff and puff telah memberikan dampak positif pada reservoir yakni meningkatkan produksi migas. 

“Di Jatibarang kami berhasil turunkan water cut. Kami evaluasi pilot projectnya, abis pilot kita masuk ke proyek Engineering, Procurement, dan Construction (EPC),” terangnya. 

Dalam jangka panjang, pasokan Co2 untuk proyek CCUS di Jatibarang akan dipasok dari Subang. 

Selain di Jatibarang, Pertamina juga akan melakukan kegiatan injeksi CO2 di Lapangan Sukowati, Jawa Timur, untuk meningkatkan produksi minyak dan gas sekaligus berpotensi menyimpan CO2. Adapun dalam jangka panjang pasokan Co2 akan bersumber dari Jambaran Tiung Biru. 

“Dalam waktu dekat, Pertamina dan Exxon akan menandatangani Head of Aggreement (HoA) untuk mencoba implementasi hasil studi bersama di Sunda Asri Basin,” ujarnya. 

Baca Juga: Mampukah Pertamina Kelola Blok Rokan Tanpa Mitra?

Berdasarkan studi bersama Exxon, Sunda Asri Basin memiliki potensi besar sebagai area penyimpanan karbon. 

Awang mengemukakan, CCS akan berpotensi besar menjadi sumber pendapatan baru bagi Pertamina. Khususnya dalam menghadapi turbulensi permintaan energi ke depannya. 

“Dibutuhkan regulasi untuk proyek CCS/CCUS, kami berharap secepatanya regulasi bisnis penyimpanan karbon ini bisa berjalan mapan di Indonesia,” harapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi