Pertamina Hulu Mahakam mulai konstruksi 3 anjungan lepas pantai senilai US$ 105 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memulai proses konstruksi tiga anjungan lepas pantai Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam atau dikenal dengan proyek JSN senilai US$ 105 juta. Proyek yang dharapkan berkontribusi untuk penambahan 20% produksi WK Mahakam pada 2024 mendatang.

Adapun, realisasi pengerjaan ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Supply, Construction and Commissioning yang telah dilakukan pada 27 Juli 2020 oleh Pth Direktur Utama PT PHM Danar Dojoadhi dan Direktur PT Meindo Elang Indah Stephanie Chan.

Danar mengungkapkan, proyek dengan berat total 5.500 ton diproyeksikan berlangsung selama 18 bulan meliputi pemasangan anjungan lepas pantai dan pipa penghubung dengan panjang total mencapai 16 kilometer (km).


Baca Juga: Merugi Rp 11 triliun, Pertamina tetap incar akuisisi blok migas di luar negeri

“Ketiga anjungan itu, yakni Anjungan Jumelai (untuk Lapangan South Mahakam), Anjungan North Sisi dan Anjungan North Nubi (untuk Lapangan Sisi Nubi) akan diproduksikan gas sebanyak 120 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd),” kata Danar dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/9).

Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan SKK Migas Luky A. Yusgiantoro  mengapresiasi langkah Pertamina dalam pelaksanaan proyek JSN.

"Kegiatan investasi ini diharapkan juga meningkatkan gairah investasi hulu migas di Indonesia. Saya berharap langkah ini akan diikuti banyak investor lain, sehingga pada saat harga minyak membaik, kita siap meningkatkan produksi,” kata Luky.

Baca Juga: PLN menanti kerja sama badan usaha kembangkan SPKLU dan SPBKLU kendaraan listrik

Selain penambahan produksi, kehadiran proyek JSN juga diharapkan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja lokal. Proyek in sendiri diprediksi bakal menghabiskan total 2,8 juta jam kerja. Luky mengungkapkan, proyek ini diharapkan dapat rampung tepat waktu pada kuartal IV 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .