JAKARTA. Melonjaknya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama musim mudik dan arus balik Lebaran tak urung membuat PT Pertamina (Persero) mengimpor BBM jenis premium. Langkah ini ditempuh untuk menjaga ketersediaan premium untuk konsumen selama bulan Agustus dan September 2010. "Pertamina mengimpor 7 juta barel premium untuk bulan Agustus dan September," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo usai mengikuti acara halal bihalal di kantor BPH Migas, Jumat (17/9).Menurut Djaelani, impor sebesar itu untuk menutupi kebutuhan kondisi normal sepanjang dua bulan ditambah dengan adanya tambahan konsumsi saat lebaran. Sepanjang musim mudik lebaran ini, Djaelani mengatakan ada kenaikan konsumsi premium sebesar 12%. "Impor semuanya ditanganani oleh anak usaha Pertamina di Singapura yaitu Petral," kata Djaelani. Djaleni menegaskan, konsumen tidak perlu mengkhawatirkan pasokan BBM. Berdasarkan catatan Pertamina, saat ini perusahaan pelat merah ini memiliki rata-rata stok nasional BBM yang mencukupi. "Saya tidak hafal angkanya tapi stok premium cukup 16,5 hari, solar sebesar 21 hari dan minyak tanah 50 hari," kata Djaelani.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina impor premium 7 juta barel
JAKARTA. Melonjaknya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama musim mudik dan arus balik Lebaran tak urung membuat PT Pertamina (Persero) mengimpor BBM jenis premium. Langkah ini ditempuh untuk menjaga ketersediaan premium untuk konsumen selama bulan Agustus dan September 2010. "Pertamina mengimpor 7 juta barel premium untuk bulan Agustus dan September," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo usai mengikuti acara halal bihalal di kantor BPH Migas, Jumat (17/9).Menurut Djaelani, impor sebesar itu untuk menutupi kebutuhan kondisi normal sepanjang dua bulan ditambah dengan adanya tambahan konsumsi saat lebaran. Sepanjang musim mudik lebaran ini, Djaelani mengatakan ada kenaikan konsumsi premium sebesar 12%. "Impor semuanya ditanganani oleh anak usaha Pertamina di Singapura yaitu Petral," kata Djaelani. Djaleni menegaskan, konsumen tidak perlu mengkhawatirkan pasokan BBM. Berdasarkan catatan Pertamina, saat ini perusahaan pelat merah ini memiliki rata-rata stok nasional BBM yang mencukupi. "Saya tidak hafal angkanya tapi stok premium cukup 16,5 hari, solar sebesar 21 hari dan minyak tanah 50 hari," kata Djaelani.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News