Pertamina Ingin Blok Mahakam Segera Diputus



JAKARTA. Keinginan PT Pertamina (Pesero) untuk segera menjadi operator di lapangan gas Blok Mahakam rupanya ingin segera diwujudkan. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan minta Pemerintah segera memutuskan keinginannya terhadap blok yang sekarang dimiliki oleh perusahaan Total E&P Indonesia dan kontraknya akan berakhir tahun 2017 tersebut.

Bahkan Karen berharap setidaknya pada semester I 2010 ini, Pertamina sudah bisa menjadi operatornya. "Kita sudah memiliki dua opsi untuk blok Mahakam itu. Pemerintah harus bisa memutuskan pada April 2010 sehingga paling cepat pada semester I 2010 ini, Pertamina sudah bisa masuk," kata Karen, Kamis (18/3).

Karen mengaku, saat ini sedang membahasnya dengan pemerintah terkait dengan dua opsi itu. Sayang, Karen tidak mau menjelaskan dua opsi tersebut. Yang pasti, putusan pemerintah atas opsi tersebut akan digunakan untuk bernegosiasi dengan Total. "Kalau pemerintah sudah memilih salah satu opsi maka kami akan bicara dengan Total. Mudah-mudahan diputuskan April ini," ungkapnya.


Karen menjamin masuknya Pertamina ke blok Mahakam tidak akan berpengaruh pada kontrak pembelian liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair dari Blok Mahakam antara Total dengan para pembeli Jepang yang sering disebut western buyer. "Untuk western buyer itukan yang penting LNG-nya ada. Siapa operatornya mereka tidak penting," tegasnya.

Menjadi operator bukanlah satu-satunya keinginan Pertamina. Sebagaimana pernah dinyatakan kepada pemerintah, Pertamina juga berniat untuk menggunakan hak partisipasi di blok Mahakam. Dengan hak partisipasi ini Pertamina diperbolehkan untuk mengakuisisi 10 persen kepemilikan atas suatu blok saat kontraknya diperpanjang.

Namun Karen, menyatakan, bahwa Pertamina berminat untuk memiliki 25 persen blok tersebut, di mana 15 persen diantaranya ingin diperoleh melalui mekanisme business to business. Bahkan, untuk menunjukkan keseriusannya, Karen mengatakan, Pertamina telah menyediakan dana sebesar 200 juta dolar AS untuk proses akuisisi tersebut.

Kontrak Total Indonesie mengelola blok gas Mahakam akan berakhir tahun 2017 dan Total telah mengajukan permohonan perpanjangan kepada Pemerintah. Total Indonesie, sebagai operator menguasai 50 persen blok Mahakam, sementara Inpex Corporation, Jepang, memiliki sisanya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh pernah mengatakan, Pemerintah ingin memperbesar peran PT Pertamina di blok Mahakam. Ia berharap, sebelum kontrak berakhir, Pertamina sudah dapat masuk ke blok tersebut.

Belum bisa diperoleh keterangan dari Total mengenai keinginan Pertamina tersebut. Yang pasti, Total sudah mengoperasikan lapangan tersebut 30 tahun dan diperpanjang lagi 20 tahun sehingga 50 tahun pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test