KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum bisa mengambil keputusan mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal Januari 2018. Padahal, PT Pertamina sudah mengabarkan kepada pemerintah apabila harga premium dan solar itu tidak naik maka kerugian Pertamina akan terus membengkak. Menurut laporan keuangan PT Pertamina, pendapatan bulan Januari-September 2017 sebesar US$ 31,38 miliar. Apabila harga premium dan solar naik, pendapatan Pertamina bisa menjadi senilai US$ 32,80 miliar. Artinya, terdapat potensi pendapatan sebesar US$ 1,9 miliar yang hilang lantaran harga premium dan solar tak naik. Apalagi saat ini harga minyak dunia juga mencapai US$ 51 per barel dan bisa jadi mendekati US$ 60 per barel. Perlu diketahui juga, penetapan harga BBM jenis premium dan solar Pertamina saat ini masih mengacu harga minyak US$ 38 per barel.
Pertamina ingin harga BBM dinaikkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum bisa mengambil keputusan mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal Januari 2018. Padahal, PT Pertamina sudah mengabarkan kepada pemerintah apabila harga premium dan solar itu tidak naik maka kerugian Pertamina akan terus membengkak. Menurut laporan keuangan PT Pertamina, pendapatan bulan Januari-September 2017 sebesar US$ 31,38 miliar. Apabila harga premium dan solar naik, pendapatan Pertamina bisa menjadi senilai US$ 32,80 miliar. Artinya, terdapat potensi pendapatan sebesar US$ 1,9 miliar yang hilang lantaran harga premium dan solar tak naik. Apalagi saat ini harga minyak dunia juga mencapai US$ 51 per barel dan bisa jadi mendekati US$ 60 per barel. Perlu diketahui juga, penetapan harga BBM jenis premium dan solar Pertamina saat ini masih mengacu harga minyak US$ 38 per barel.