KONTAN.CO.ID - PT Pertamina International Shipping (PIS) kian mantap menatap bisnis pengangkutan karbon, khususnya dalam bisnis Carbon Capture and Storage/Carbon Capture Utilisation and Storage (CCS/CCUS). Bersama mitra strategis Nippon Yusen Kaisha Group (NYK), PIS buka bukaan tentang persiapan mereka dalam membangun armada dan infrastruktur pendukung bisnis CCS/CCUS dalam forum Gastech 2024, di Texas, Amerika Serikat. Pada awal tahun ini, pemerintah mengeluarkan Perpres No.14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon. Perpres ini menjadi tonggak penting sekaligus lampu hijau bagi PIS dalam mengejar komitmen Pertamina mencapai Net Zero Emission pada 2060. Sekaligus, komitmen International Maritime Organization (IMO) mengurangi emisi dari industri perkapalan. Menyambut momentum tersebut, CEO PIS Yoki Firnandi menyatakan pihaknya tengah menyiapkan armada dan terminal yang diperlukan dalam bisnis CCS/CCUS. “Suka atau tidak, kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi kebutuhan akan CCS di masa depan. Pada saat bersamaan, kami harus berinvestasi untuk menghadapi kebutuhan energi saat ini dan masa depan. Contohnya adalah melalui kerja sama kami dengan NYK dalam mengembangkan transportasi CCS di Indonesia,” ujar Yoki.
Pertamina International Shipping & NYK Buka-bukaan Bisnis Angkutan Karbon di Gastech
KONTAN.CO.ID - PT Pertamina International Shipping (PIS) kian mantap menatap bisnis pengangkutan karbon, khususnya dalam bisnis Carbon Capture and Storage/Carbon Capture Utilisation and Storage (CCS/CCUS). Bersama mitra strategis Nippon Yusen Kaisha Group (NYK), PIS buka bukaan tentang persiapan mereka dalam membangun armada dan infrastruktur pendukung bisnis CCS/CCUS dalam forum Gastech 2024, di Texas, Amerika Serikat. Pada awal tahun ini, pemerintah mengeluarkan Perpres No.14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon. Perpres ini menjadi tonggak penting sekaligus lampu hijau bagi PIS dalam mengejar komitmen Pertamina mencapai Net Zero Emission pada 2060. Sekaligus, komitmen International Maritime Organization (IMO) mengurangi emisi dari industri perkapalan. Menyambut momentum tersebut, CEO PIS Yoki Firnandi menyatakan pihaknya tengah menyiapkan armada dan terminal yang diperlukan dalam bisnis CCS/CCUS. “Suka atau tidak, kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi kebutuhan akan CCS di masa depan. Pada saat bersamaan, kami harus berinvestasi untuk menghadapi kebutuhan energi saat ini dan masa depan. Contohnya adalah melalui kerja sama kami dengan NYK dalam mengembangkan transportasi CCS di Indonesia,” ujar Yoki.