Pertamina International Shipping (PIS) Beli Kapal Tanker Senilai US$ 32,5 Juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) menambah armadanya dengan pembelian kapal tanker medium range (MR) yang akan dioptimalkan untuk ekspansi  bisnis potensial di pasar internasional.

CEO PIS Yoki Firnandi menyatakan, kapal tanker MR dengan kapasitas muatan mencapai 40.000 MT ini diberi nama oleh PIS menjadi PIS Sumatera. Penamaan diambil dari nama salah satu pulau di Indonesia, dengan tujuan untuk mempromosikan pulau-pulau di Indonesia saat kapal PIS berlayar di perairan mancanegara.

“Penambahan armada kapal ini merupakan salah satu strategi investasi PIS untuk meningkatkan market share PIS, terutama di luar negeri. Kapal baru milik ini dikelola oleh anak usaha PIS, yakni PIS Asia Pacific,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (17/7).


Perjanjian pembelian kapal yang bernilai sebesar US$ 32,5 juta ini ditandatangani oleh Managing Director PIS Asia Pacific (AP) Muhamad Resa dengan Asset Management Director Scorpio Tanker Inc Demetris Nenes, di Singapura, Rabu (12/7).

Baca Juga: Ekspansi Bisnis, Pertamina International Shipping (PIS) Siapkan Capex Rp 45 Triliun

PIS Sumatera  memiliki kapabilitas untuk mengangkut kargo chemical, dan Clean Product Petroleum. Kapal ini diserahkan dari PIS ke anak usahanya yakni PIS Asia Pacific untuk dioperasikan dan dikomersialisasikan.

Penempatan kapal PIS Sumatera ke PIS Asia Pacific merupakan salah satu upaya pengembangan pasar non-captive internasional, di mana sebelumnya anak usaha PIS ini telah memiliki pengalaman mengkomersialisasikan sejumlah kapal  seperti si kembar Pertamina Pride dan Pertamina Prime, PIS Polaris, PIS Paragon, dan lainnya yang sukses disewa oleh pemain global.

“Dengan strategi bisnis yang semakin matang, PIS akan terus berupaya mengembangkan lini bisnisnya untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan marine logistik terkemuka di Asia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Yoki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari