KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana membenamkan investasi sebesar US$ 1,5 miliar - US$ 1,6 miliar untuk pengembangan dan investasi bisnis perusahaan hingga tahun 2030 mendatang. Dalam rencana PIS, pendanaan investasi ini bakal memanfaatkan ekuitas internal maupun sumber pendanaan lain atau new capital injection. CEO PIS Erry Widiastono mengatakan, rencana investasi ini sejalan dengan kondisi kebutuhan energi nasional serta global. Investasi ini, kata Erry, bakal dilakukan dengan menekankan faktor lingkungan dan transisi energi.
“PIS akan mengantisipasi perkembangan ke depan untuk arah bisnis perkapalan, pada kapal-kapal yang lebih green. Misalnya kapal-kapal untuk pengangkutan gas seperti LPG, LNG, dan lainnya. Nantinya kami akan lihat juga perkembangan lebih lanjut di sektor
renewable energy,” ujar Erry dalam siaran pers.
Baca Juga: Pertamina International Shipping Pastikan Distribusi BBM dan LPG Saat Nataru Aman Dalam hal kepedulian terhadap lingkungan, PIS mencanangkan peta jalan bernama
roadmap green integrated marine logistics company. Dengan peta jalan itu, bisnis PIS bakal lebih diarahkan ke green cargo seperti cargo gas. Di sisi bunkering atau fuel juga mengarah kepada fuel yang lebih green seperti LNG dan LPG. “Terminal juga mengarah ke
green energy, storage juga. Jadi kami memang mengarah ke
green energy,” imbuh Erry. Erry optimistis sebagai Subholding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero), PIS memiliki peluang menjadi jembatan transisi energi. Menurut Erry, kehadiran energi baru dan terbarukan memang merupakan keniscayaan, namun kebutuhan akan energi yang berbasis hidrokarbon masih terus ada selama masa transisi ini. Apalagi, kondisi ekonomi, baik nasional maupun global yang sedang masa pemulihan dan berpotensi untuk tumbuh. “Kami harapkan pasca pandemi ini akan bergerak tumbuh, dan ketika tumbuh analisis kami ada juga pertumbuhan konsumsi energi dan berujung ke kebutuhan energi nasional maupun regional,” jelasnya.
Baca Juga: Jamin Distribusi BBM, Pertamina International Shipping Kerahkan 258 Kapal Tanker Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indra Darmawan menilai, potensi bisnis dan investasi maritim serta logistik di Indonesia yang sangat besar. Indra bilang, meskipun terdapat proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global dari level 5% ke 4% di tahun depan, menurutnya secara nasional justru ada kenaikan pertumbuhan ekonomi dari 4% ke 5%. “Indonesia akan dapat berkah dari tingginya harga komoditas di pasar energi dunia dan ini akan berimbas ke industri shipping,” tutur Indra. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto