KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berupaya untuk terus menjaga pasokan LPG 3 kg tetap aman. Dengan terjadinya kelangkaan LPG 3 kg di sejumlah wilayah, Pertamina pun memastikan ketahanan stok LPG sudah berada di posisi aman pada 18,9 hari atau di atas stok minimum yaitu 11 hari. Pada masa libur panjang akhir pekan di awal Desember 2017, Pertamina memang mencatat telah terjadi peningkatan kebutuhan LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Depok, Bogor, dan sebagian Jakarta. Tingginya permintaan terhadap LPG 3 kg bersubsidi ini ditenggarai akibat penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini diperkuat dengan adanya temuan di lapangan bahwa LPG 3 kg bersubsidi digunakan oleh pengusaha rumah makan, londri, genset, dan rumah tangga mampu. Berdasarkan data penyaluran harian LPG 3 kg bersubsidi, hingga akhir November 2017, realisasi penyaluran LPG 3 kg bersubsidi telah mencapai 5,750 juta MT, atau 93% dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT. Sampai dengan akhir Desember 2017, penyaluran LPG 3 kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6% di atas kuota APBN-P 2017 tersebut. Makanya Pertamina bersama Pemerintah Daerah dan Hiswana Migas juga melakukan pemeriksaan lapangan, operasi pasar, dan penambahan pasokan di sejumlah titik yang diduga mengalami kelangkaan di periode awal Desember 2017 ini. Pertamina pun memantau sudah ada beberapa titik yang sudah terpenuhi pasokan LPG 3 kg. Ini terlihat dari sepinya peminat di beberapak lokasi operasi pasar yang dilakukan sejak Senin (4/12). "Salah satunya adalah operasi pasar yang digelar di Paledang, Bogor pada Kamis (7/12) yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah tercukupi,"ujar Vice Presiden Corporate Communication, Adiatma Sardjito, pada Jumat (8/12). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina jamin pasokan LPG 3 kg aman
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berupaya untuk terus menjaga pasokan LPG 3 kg tetap aman. Dengan terjadinya kelangkaan LPG 3 kg di sejumlah wilayah, Pertamina pun memastikan ketahanan stok LPG sudah berada di posisi aman pada 18,9 hari atau di atas stok minimum yaitu 11 hari. Pada masa libur panjang akhir pekan di awal Desember 2017, Pertamina memang mencatat telah terjadi peningkatan kebutuhan LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Depok, Bogor, dan sebagian Jakarta. Tingginya permintaan terhadap LPG 3 kg bersubsidi ini ditenggarai akibat penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini diperkuat dengan adanya temuan di lapangan bahwa LPG 3 kg bersubsidi digunakan oleh pengusaha rumah makan, londri, genset, dan rumah tangga mampu. Berdasarkan data penyaluran harian LPG 3 kg bersubsidi, hingga akhir November 2017, realisasi penyaluran LPG 3 kg bersubsidi telah mencapai 5,750 juta MT, atau 93% dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT. Sampai dengan akhir Desember 2017, penyaluran LPG 3 kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6% di atas kuota APBN-P 2017 tersebut. Makanya Pertamina bersama Pemerintah Daerah dan Hiswana Migas juga melakukan pemeriksaan lapangan, operasi pasar, dan penambahan pasokan di sejumlah titik yang diduga mengalami kelangkaan di periode awal Desember 2017 ini. Pertamina pun memantau sudah ada beberapa titik yang sudah terpenuhi pasokan LPG 3 kg. Ini terlihat dari sepinya peminat di beberapak lokasi operasi pasar yang dilakukan sejak Senin (4/12). "Salah satunya adalah operasi pasar yang digelar di Paledang, Bogor pada Kamis (7/12) yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah tercukupi,"ujar Vice Presiden Corporate Communication, Adiatma Sardjito, pada Jumat (8/12). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News