DENPASAR. PT Pertamina (Persero) akan mulai memasarkan liquefied natural gas (LNG) untuk keperluan transportasi pertambangan dan transportasi umum. Gas dalam bentuk cair ini biasanya dijual kepada industri pemakai gas yang tidak memungkinkan menerima pasokan gas melalui jalur pipa.Daniel Syahputra Purba, Wakil Presiden bidang Teknologi Gas dan Energi PT Pertamina mengungkapkan, Pertamina sudah berbicara dengan PT Indominco Mandiri, perusahaan pertambangan batubara, yang merupakan anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).Indominco adalah proyek percontohan Pertamina untuk penjualan LNG ke pertambangan. "Kami sudah bicara dengan Indominco dan kontraktor pemilik truk di sana. Mereka sudah bersedia," katanya, pekan lalu.Dalam proyek percontohan ini, Pertamina akan memberikan subsidi tangki dan converter kit LNG ke perusahaan truk pengangkut gas. Harga untuk satu tangki dan satu converter kit LNG dari Amerika Serikat berkisar US$ 40.000. "Kalau buatan China , tangkinya saja US$ 4.000-US$ 5.000 per unit," katanya.Selain menyediakan paket conventer kit LNG, Pertamina juga akan membuat SPBU LNG keliling menggunakan truk. Cara ini juga untuk memudahkan perusahaan tambang mendapatkan pasokan LNG. "Pilot project memang yang dekat. Kebetulan tambang Indominco dekat dengan kilang LNG Bontang, cuma 20 kilometer. Ini akan berjalan enam bulan," katanya.Dari sisi harga, LNG akan lebih mahal dari harga compressed natural gas (CNG) yang saat ini Rp 3.100 per liter setara premium. Meski demikian, dengan pasokan LNG yang terjamin dan mudah didapatkan, diharapkan perusahaan tambang akan bersedia.Daniel bilang, jika respon penjualan LNG di Indominco baik, maka Pertamina akan menjual LNG ke perusahaan-perusahaan tambang lain. "Skalanya akan kami perluas, tahun depan jalan," katanya.Bila program jualan LNG ini sudah jalan, paket tangki dan converter kit akan diimpor dari Amerika Serikat atau China. Namun tidak menutup kemungkinan, paket converter kit LNG dibuat di Indonesia. "Kan, sebelumnya sudah ada yang bikin tangki dan converter kit juga," ujar dia.Dia berharap masyarakat memahami bahwa LNG juga sangat aman digunakan untuk sebagai alternatif selain bahan bakar minyak. Di Amerika Serikat, Daniel mencontohkan, penggunaan LNG untuk bahan bakar truk sudah biasa. "Supaya ramah lingkungan," imbuh dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina jual LNG untuk transportasi
DENPASAR. PT Pertamina (Persero) akan mulai memasarkan liquefied natural gas (LNG) untuk keperluan transportasi pertambangan dan transportasi umum. Gas dalam bentuk cair ini biasanya dijual kepada industri pemakai gas yang tidak memungkinkan menerima pasokan gas melalui jalur pipa.Daniel Syahputra Purba, Wakil Presiden bidang Teknologi Gas dan Energi PT Pertamina mengungkapkan, Pertamina sudah berbicara dengan PT Indominco Mandiri, perusahaan pertambangan batubara, yang merupakan anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).Indominco adalah proyek percontohan Pertamina untuk penjualan LNG ke pertambangan. "Kami sudah bicara dengan Indominco dan kontraktor pemilik truk di sana. Mereka sudah bersedia," katanya, pekan lalu.Dalam proyek percontohan ini, Pertamina akan memberikan subsidi tangki dan converter kit LNG ke perusahaan truk pengangkut gas. Harga untuk satu tangki dan satu converter kit LNG dari Amerika Serikat berkisar US$ 40.000. "Kalau buatan China , tangkinya saja US$ 4.000-US$ 5.000 per unit," katanya.Selain menyediakan paket conventer kit LNG, Pertamina juga akan membuat SPBU LNG keliling menggunakan truk. Cara ini juga untuk memudahkan perusahaan tambang mendapatkan pasokan LNG. "Pilot project memang yang dekat. Kebetulan tambang Indominco dekat dengan kilang LNG Bontang, cuma 20 kilometer. Ini akan berjalan enam bulan," katanya.Dari sisi harga, LNG akan lebih mahal dari harga compressed natural gas (CNG) yang saat ini Rp 3.100 per liter setara premium. Meski demikian, dengan pasokan LNG yang terjamin dan mudah didapatkan, diharapkan perusahaan tambang akan bersedia.Daniel bilang, jika respon penjualan LNG di Indominco baik, maka Pertamina akan menjual LNG ke perusahaan-perusahaan tambang lain. "Skalanya akan kami perluas, tahun depan jalan," katanya.Bila program jualan LNG ini sudah jalan, paket tangki dan converter kit akan diimpor dari Amerika Serikat atau China. Namun tidak menutup kemungkinan, paket converter kit LNG dibuat di Indonesia. "Kan, sebelumnya sudah ada yang bikin tangki dan converter kit juga," ujar dia.Dia berharap masyarakat memahami bahwa LNG juga sangat aman digunakan untuk sebagai alternatif selain bahan bakar minyak. Di Amerika Serikat, Daniel mencontohkan, penggunaan LNG untuk bahan bakar truk sudah biasa. "Supaya ramah lingkungan," imbuh dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News