KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Proyek dimethylether (DME) antara PT Pertamina dan PT Bukit Asam (PTBA) berpotensi direlokasi dari lokasi semula di Peranap, Riau. Proyek gasifikasi tambang ini berpotensi besar dipindahkan ke lokasi tambang Tanjung Enim. Direktur Utama PTBA Arviya Arifin bilang kedua pihak tengah mematangkan proses pembentukan Joint Venture. Lebih jauh ia mengungkapkan, berdasarkan perhitugan keekonomian, lokasi Tanjung Enim dinilai lebih ekonomis. Baca Juga: Elnusa Petrofin resmikan fasilitas Modular Tank di DPPU di Bandara Raden Inten Hal ini didorong oleh kesiapan infrastruktur di sekitar tambang Tanjung Enim. Selain itu, jika nantinya relokasi ini terwujud maka proyek DME ini akan berdekatan dengan proyek serupa yang dikerjakan antara PTBA dan PT Candra Asri Petrochemical. Adapun, kesiapan infrastruktur tersebut meliputi ketersediaan listrik, air, lahan serta sarana prasarana jalan atau akses. "Kita lagi kaji, apakah tetap di Peranap atau dipindah ke Tanjung Enim. Karena dari segi infrastruktur jauh lebih siap dan lebih mudah dihitung secara keekonomian," ujar Arviyan di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10). Lebih jauh Arviyan menjelaskan, sejauh ini dimungkinkan akan dilaksanakan dua proyek di Tanjung Enim. Kendati demikian, jika Peranap dirasa telah siap secara infrastruktur maka proyek tersebut juga akan tetap dikembangkan secara perlahan. Senada, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati membenarkan hal tersebut. Selain itu, sejumlah pembahasan masih terus dilakukan. Baca Juga: Elnusa Petrofin resmikan fasilitas Modular Tank di DPPU di Bandara Raden Inten "Sedang mematangkan desain, serta pemilahan teknologi," ujar Nicke disela gelaran Hari Listrik Nasional, Rabu (9/10). Menurut Nicke, mengenai rencana relokasi, Pertamina sepenuhnya mengikuti keputusan dari PTBA. Nicke memastikan, semuanya masih dalam kajian. Nantinya, lokasi yang dirasa paling memungkinkan yang akan didahulukan. Kontan.co.id mencatat, Arviyan Arifin menjelaskan ada dua proyek hilirisasi yang tengah dikelola PTBA yakni proyek gasifikasi di tambang Peranap dan tambang Tanjung Enim.
Pertamina kaji opsi relokasi proyek DME ke Tanjung Enim
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Proyek dimethylether (DME) antara PT Pertamina dan PT Bukit Asam (PTBA) berpotensi direlokasi dari lokasi semula di Peranap, Riau. Proyek gasifikasi tambang ini berpotensi besar dipindahkan ke lokasi tambang Tanjung Enim. Direktur Utama PTBA Arviya Arifin bilang kedua pihak tengah mematangkan proses pembentukan Joint Venture. Lebih jauh ia mengungkapkan, berdasarkan perhitugan keekonomian, lokasi Tanjung Enim dinilai lebih ekonomis. Baca Juga: Elnusa Petrofin resmikan fasilitas Modular Tank di DPPU di Bandara Raden Inten Hal ini didorong oleh kesiapan infrastruktur di sekitar tambang Tanjung Enim. Selain itu, jika nantinya relokasi ini terwujud maka proyek DME ini akan berdekatan dengan proyek serupa yang dikerjakan antara PTBA dan PT Candra Asri Petrochemical. Adapun, kesiapan infrastruktur tersebut meliputi ketersediaan listrik, air, lahan serta sarana prasarana jalan atau akses. "Kita lagi kaji, apakah tetap di Peranap atau dipindah ke Tanjung Enim. Karena dari segi infrastruktur jauh lebih siap dan lebih mudah dihitung secara keekonomian," ujar Arviyan di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10). Lebih jauh Arviyan menjelaskan, sejauh ini dimungkinkan akan dilaksanakan dua proyek di Tanjung Enim. Kendati demikian, jika Peranap dirasa telah siap secara infrastruktur maka proyek tersebut juga akan tetap dikembangkan secara perlahan. Senada, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati membenarkan hal tersebut. Selain itu, sejumlah pembahasan masih terus dilakukan. Baca Juga: Elnusa Petrofin resmikan fasilitas Modular Tank di DPPU di Bandara Raden Inten "Sedang mematangkan desain, serta pemilahan teknologi," ujar Nicke disela gelaran Hari Listrik Nasional, Rabu (9/10). Menurut Nicke, mengenai rencana relokasi, Pertamina sepenuhnya mengikuti keputusan dari PTBA. Nicke memastikan, semuanya masih dalam kajian. Nantinya, lokasi yang dirasa paling memungkinkan yang akan didahulukan. Kontan.co.id mencatat, Arviyan Arifin menjelaskan ada dua proyek hilirisasi yang tengah dikelola PTBA yakni proyek gasifikasi di tambang Peranap dan tambang Tanjung Enim.