Pertamina pelajari ulang kerjasama dengan Aramco



SURABAYA. PT Pertamina (Persero) mempelajari ulang kerjasama dengan perusahaan minyak asal Arab Saudi, Aramco yang berkomitmen menanamkan investasi di Indonesia senilai US$ 10 miliar. Hal itu diungkapkan oleh Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Wisnuntoro. Menurutnya, Pertamina sedang mempelajari beberapa poin yang diinginkan oleh Saudi Aramco agar bisa menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. "Sedang kita pelajari beberapa poin kerja sama ini, sebab mereka (Saudi Aramco) menginginkan hal yang masih kita teliti ulang, seperti 'tax holiday' selama 20 tahun, dan mereka juga mau masuk ke hilir," ucap Wisnuntoro usai acara "Diskusi Kemaritiman dan Energi 2015" di Surabaya, Sabtu (26/9). Ia menjelaskan, langkah kerja sama dengan perusahaan Arab Saudi tersebut kini memasuki tahap negosiasi, dan diharapkan menemukan titik temu antarkedua negara, sehingga bisa dilanjutkan ke arah kesepakatan. Sementara dalam kegiatan diskusi, Wisnuntoro menegaskan Pertamina dalam melaksanakan kerja sama dengan pihak asing mana pun tidak ingin merugi, apalagi ditipu dengan menggunakan sistem perjanjian yang tidak menguntungkan. "Oleh karena itu, kita tidak ingin apa yang pernah terjadi atau dialami Pertamina dalam menjalin kerja sama merugikan dengan pihak asing terulang kembali, seperti saat kita kerja sama dengan pihak Shell," katanya. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan perusahaan minyak Saudi Aramco berencana untuk berinvestasi di tiga kilang minyak di Indonesia. Ia mengatakan Saudi Aramco akan memperbarui atau melakukan modernisasi tiga kilang, yaitu kilang di Dumai, Balongan, dan Cilacap. Selain itu, perusahaan minyak asal Arab Saudi itu juga akan membidik pembangunan kilang baru di Tuban. "Untuk kilang saja US$ 10 miliar, tapi total US$ 24 miliar. Ini termasuk modernisasi kilang di Dumai, Balongan, dan Cilacap," tuturnya. Ia mengatakan tiga kilang yang akan diperbarui itu akan dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak menjadi 400.000 barel per hari. Sementara, kilang baru yang direncanakan di Tuban akan memiliki kapasitas minyak bumi sebesar 300.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan