Pertamina: Konsumsi BBM nasional turun 8%, pasokan energi aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengungkapkan terjadi penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara nasional sebesar 8% saat virus corona merebak.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang sejak kebijakan beraktivitas di rumah diberlakukan pemerintah per tanggal 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian atau dari 134,87 ribu kiloliter (kl) menjadi 123,74 ribu kl.

Baca Juga: Harga minyak turun dalam, perusahaan migas asing mungkin akan tunda proyek hulu


Sedangkan untuk LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan dimana LPG Subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. "LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton," kata Fajriyah dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (26/3).

Kendati demikian, Fajriyah memastikan pasokan yang ada saat ini berada dalam kondisi yang aman untuk jangka waktu ke depan. Adapun, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari. "Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah," kata Fajriyah.

Lebih lanjut disampaikan Fajriyah, dalam kondisi normal maupun darurat Covid 19, Pertamina memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik.

Fajriyah menjelaskan, pihaknya juga kini semakin mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service melalui Call Center 135 bagi masyarakat yang memilih untuk beraktivitas di rumah selama kondisi siaga Covid-19.

Baca Juga: Pertamina optimistis bisa penuhi target 83 titik BBM Satu Harga di tahun ini

Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, tambahnya, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG, fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.

"Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja dimana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya," tandas Fajriyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .