Pertamina kuasai saham perusahaan Prancis



JAKARTA. PT Pertamina berhasil menuntaskan akuisisi saham perusahaan migas Prancis, Maurel & Prom. Terhitung mulai 1 Februari 2017, anak perusahaan BUMN itu, PT Pertamina International EP, menjadi pemegang saham mayoritas Maurel & Prom. dengan 72,65% saham.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito masih enggan menyebutkan program kerja dan rencana akuisisi lapangan migas pasca akuisisi oleh PT Pertamina International EP. "Sementara konsolidasi dulu," ujarnya singkat ke KONTAN, Minggu (16/4).

Adiatma menjelaskan, Maurel & Prom memiliki karakter perusahaan yang dinamis dan mampu mengembangkan portofolio dengan cepat di berbagai negara. Sementara Pertamina adalah national oil company yang berbisnis secara objektif dengan jangka panjang.


Pertamina ingin melakukan sinergi kedua karakter kuat ini untuk pengembangan keduanya. Apalagi pasca akuisisi tersebut, PT Pertamina International EP langsung tercatat memiliki akses operasi di 12 negara dan empat benua.

Sebelumnya PT Pertamina International EP hanya beroperasi tiga negara, yaitu Malaysia, Aljazair dan Irak. Tambahan negara tersebut di antaranya merupakan aset produksi dan eksplorasi Maurel & Prom. Adapun aset produksi Maurel & Prom berada di Gabon, Tanzania dan Nigeria. Aset eksplorasi berada di Namibia, Kanada, Kolombia, Prancis, Italia, dan Myanmar.

Pasca akuisisi Maurel & Prom, Pertamina juga mendapatkan tambahan produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari atau barel oil per day (BOPD). Menurut Adiatma, sejak awal 2014 hingga awal 2017, produksi Pertamina dari aset internasional telah tumbuh hingga 150.000 barel setara minyak per hari atau barrels of oil equivalent per day (BOEPD) net-to-share.

Pertamina menargetkan produksi 650.000 BOEPD pada tahun 2025 dari operasi internasional. Di dalam dan luar negeri, Pertamina menargetkan produksi bisa mencapai 1,9 juta BOEPD pada tahun 2025.

Di perusahaan Prancis itu, Pertamina menempatkan tiga perwakilan sebagai Chairman & dua anggota Board of Directors Maurel & Prom. Yakni, Aussie B. Gautama sebagai Chairman of the Board, Huddie Dewanto dan Maria R. Nellia sebagai Members of the Board Maurel & Prom.

Akuisisi lapangan

Biarpun berhasil mengakusisi Maurel & Prom, Pertamina terus berusaha mengakuisisi lapangan migas di negara lain. Sejauh ini akuisisi lapangan migas lain masih dalam proses.

Pertamina mengincar beberapa lapangan migas di luar negeri yaitu dua lapangan migas di Rusia, yaitu lapangan migas Chayvo dan lapangan Russkoye. Pertamina telah mengirimkan proposal penawaran untuk kedua lapangan tersebut.

Lapangan migas lain adalah lapangan AB Teymour dan Mansouri di Iran. Pertamina juga telah mengirimkan proposal untuk dua lapangan tersebut.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menyatakan, proposal Pertamian telah diterima oleh Pemerintah Iran. Bahkan Pemerintah Iran telah melakukan kunjungan ke Indonesia untuk melihat kinerja operasional hulu migas Pertamina. "Wakil dirutnya juga ke Indonesia ketemu Pak Wamen, mereka melihat ONWJ seperti apa, ingin melihat lapangan-lapangan Pertamina seperti apa, tentang operasi kita. Dan mereka cukup terkesan," klaimnya pekan lalu.

Selain itu, Pertamina telah bicara dengan perusahaan lokal yang nantinya akan diajak bekerjasama di dua lapangan tersebut. Ini merupakan syarat dari Pemerintah Iran bagi perusahaan migas yang ingin mengelola lapangan migas di Iran.

Dengan upaya tersebut, Alam mengatakan Pertamina dalam posisi menunggu langkah dari Iran, terutama dalam kaitannya dengan bentuk kontrak di negeri itu. Hingga saat ini Iran memang belum mengeluarkan bentuk kontrak kerjasama di hulu migas.

Pertamina hanya berharap, proses akuisisi dua lapangan migas di Iran bisa rampung tahun ini. "Kami sudah memasukkan proposal, mereka akan mengevaluasi, ada tiga bidder. Kami berharap tahun ini ada closing," kata Alam. Pertamina telah menyiapkan dana US$ 20 miliar selama 20 tahun masa investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini