JAKARTA. PT Pertamina Lubricants kian ekspansif menggarap segmen ritel dalam dua tahun ini. Pasalnya, setiap tahun penjualan oli melalui segmen ritel terus mengalami peningkatan. Hal ini yang dimanfaatkan perusahaan yang saat ini sudah memiliki 1.800 gerai existing multiformat ini.

Intania Prionggo, Public Relations Officer PT Pertamina Lubricants mengatakan, Pertamina Lubricants mengoperasikan berbagai gerai own channel mulai dari Olimart, Bright Olimart, Bright Olimart Modular, dan Enduro Express. Saat ini, gerai milik Pertamina Lubricants paling banyak berjenis Enduro Express.

"Kalau Olimart khusus untuk roda empat dan Enduro Express khusus untuk roda dua, seperti service ringan dan berat," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (8/8).

Menurutnya, gerai milik perusahaan ini banyak terintegrasi dengan SPBU yang dioperasikan PT Pertamina (Persero) dan kemitraan, serta bengkel-bengkel milik pihak ketiga. Strategi ini tepat karena permintaan oli di jalur ritel justru terus mengalami peningkatan.

Sayang dirinya belum mau membuka berapa kontribusi segmen ritel kepada total pendapatan. Yang jelas, sejak tahun lalu hingga tahun ini, perusahaan ini akan semakin ekspansif membuka gerai-gerai baru multiformat di berbagai wilayah Indonesia.

"Kami memang ekspansi besar kalau untuk segmen ritel. Pertumbuhannya kurang lebih 3,5% dari tahun ke tahun," lanjutnya.

Namun pembangunan own channel atau gerai ritel sendiri itu hanya akan dilakukan di pasar domestik. Untuk pasar ekspor, perusahaan ini hanya akan menggandeng distributor lokal. Ini karena segmen yang dikejar di luar negeri berbeda. "Kalau luar negeri kami ke distributor lokal, ekspor pelumas retail dan non-brand," tutupnya.

Menurut catatan KONTAN, saat ini perusahaan ini memiliki anak usaha di Thailand yakni Pertamina Lubricants Co. Ltd yang juga difokuskan menggarap pasar oli ritel di Asia Tenggara. Perusahaan yang didirikan sejak 2014 lalu itu diharapkan 80% penjualannya bisa ke segmen ritel dan sisanya ke industri dan manufaktur.

Kapasitas Pertamina Lubricants Co.Ltd saat ini mencapai 60.000 kilo liter (Kl) per tahun. Dalam lima tahun ke depan produksi akan ditingkatkan menjadi 75.000 kiloliter (kl). Jumlah tersebut akan sangat signifikan untuk mendongkrak penjualan di luar negeri, khususnya untuk segmen ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini