JAKARTA. PT Pertamina (persero) terus melakukan pengecekan terkait adanya air dalam kandungan solar yang dijual di salah satu SPBU di Jakarta Utara. Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan Pertamina masih melakukan investigasi. Menurut Bambang, kejadian tersebut kemungkinan besar terjadi karena stok biosolar (solar campur FAME) sangat besar sehingga perputaran stoknya memakan waktu yang lama. "Padahal FAME mempunyai sifat hidroscopis dengan bakteri merusaknya sangat cepat berkembang sehingga dikhawatirkan terjadi endapan air akibat FAME tersebut," kata Bambang ke KONTAN pada Minggu (13/11). Vice President Corporate Communication, Wianda Pusponegoro menambahkan, Pertamina juga saat ini sedang mengecek informasi adanya keluahan masyarakat terkait adanya biosolar tercapur air di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pertamina juga telah mengambil sampel bahan bakar yang disinyalir terkandung air.
Pertamina masih investigasi kasus solar campur air
JAKARTA. PT Pertamina (persero) terus melakukan pengecekan terkait adanya air dalam kandungan solar yang dijual di salah satu SPBU di Jakarta Utara. Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan Pertamina masih melakukan investigasi. Menurut Bambang, kejadian tersebut kemungkinan besar terjadi karena stok biosolar (solar campur FAME) sangat besar sehingga perputaran stoknya memakan waktu yang lama. "Padahal FAME mempunyai sifat hidroscopis dengan bakteri merusaknya sangat cepat berkembang sehingga dikhawatirkan terjadi endapan air akibat FAME tersebut," kata Bambang ke KONTAN pada Minggu (13/11). Vice President Corporate Communication, Wianda Pusponegoro menambahkan, Pertamina juga saat ini sedang mengecek informasi adanya keluahan masyarakat terkait adanya biosolar tercapur air di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pertamina juga telah mengambil sampel bahan bakar yang disinyalir terkandung air.