Pertamina memadamkan kebakaran tangki di Kilang Cilacap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan kobaran api pada tangki area 39 di Kilang Cilacap telah berhasil dipadamkan pada Minggu (13/6) pukul 10.50 WIB.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Djoko Priyono mengungkapkan upaya pemadaman memakan waktu kurang dari 40 jam. “Tepat pada hari Minggu, pukul 10.50 WIB, kawan-kawan di Kilang Pertamina Cilacap bisa memadamkan seluruh api yang ada di sekitar tangki area 39. Semua dalam kondisi lancar dan padam,” ujar Djoko dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/6).

Djoko menambahkan, meski api telah padam, pihaknya masih mendinginkan area tangki guna menghindari munculnya titik api baru. “Kami juga terus melakukan pengukuran temperatur tangki, dan saat ini pada angka 35 derajat celsius. Artinya bisa dipastikan dengan temperatur ini tidak ada lagi potensi titik api baru, meskipun kami tetap siaga,” ujar dia.


Insiden ini, masih menurut Djoko, tidak mengakibatkan kendala apapun terhadap konsumen, baik masyarakat umum maupun konsumen dari kalangan industri Petrokimia. “Seperti penegasan Ibu Nicke Widyawati selaku Dirut Pertamina, insiden ini sejak awal sama sekali tidak berdampak pada operasional kilang maupun distribusi BBM dan Elpiji. Semua aman,” ujar Djoko.

Baca Juga: Dirut Pertamina angkat bicara soal insiden kebakaran Kilang Cilacap

Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan 1/3 produk benzene atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tangki 3.000 barel. Benzene adalah produk kilang yang merupakan bahan dasar untuk petrokimia, tidak terkait dengan produk BBM atau LPG.

Saat terjadi kebakaran, Kilang Cilacap juga masih dapat beroperasi normal. Pertamina memastikan pasokan BBM serta LPG tidak akan terganggu.

Insiden kebakaran pada tangki benzene di Kilang Cilacap terjadi pada Jumat (10/6) pukul 19.30 WIB. Insiden ini hanya berselang 3 bulan dari kebakaran tangki di Kilang Balongan pada medio Maret 2021. Saat itu, Pertamina berkomitmen untuk mengevaluasi lokasi-lokasi kilang yang ada pasca kejadian Kilang Balongan.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifki Sukarya pun memastikan proses identifikasi masih terus berlangsung untuk rencana ini. "Masih dalam proses, sudah diidentifikasi, karena butuh proses lebih lanjut untuk membangun buffer zone (zone yang bebas dari pemukiman)," terang Ifki kepada Kontan.co.id, Minggu (13/6).

Baca Juga: Tinjau kebakaran kilang Cilacap, Dirut Pertamina: Operasional kilang tidak terganggu

Kendati demikian, Ifki masih belum bisa merinci lebih jauh kilang mana saja yang masuk dalam proses evaluasi. Dalam pemberitaan Kontan.co.id, PT Pertamina (Persero) kini tengah mengidentifikasi ulang aspek keamanan sejumlah aset kilang dan Terminal BBM yang dimiliki demi menghindari insiden kebakaran Kilang Balongan kembali terulang.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan dari insiden Kilang Balongan, pihaknya menyadari perlunya buffer zone pada proyek-proyek kilang dan terminal BBM yang ada. Apalagi, dalam insiden Kilang Balongan, posisi jalan raya terletak tak jauh dengan tangki yang terbakar. "Kami prioritas pembangunan area untuk buffer zone, kaitan dengan Terminal BBM Plumpang kalau safety sudah tidak safe sama sekali," jelas Nicke dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (20/5).

Nicke melanjutkan, ada dua opsi yang mungkin ditempuh demi membuat buffer zone yakni dengan membebaskan area sekitar atau dengan memindahkan lokasi proyek. Selain Kilang Balongan dan Terminal BBM Plumpang, Nicke memastikan identifikasi juga dilakukan pada Kilang Cilacap serta Kilang Balikpapan.

Baca Juga: Kilang Cilacap terbakar, Pertamina jamin penyaluran BBM dan LPG aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati