Pertamina memulai program pengembangan EBT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) terus bersiap menghadapi transisi energi. Sebagai bentuk komitmen, Pertamina Group dan Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) telah menandatangani pokok-pokok perjanjian dan kesepakatan bersama terkait penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan Pertamina Group.

Prosesi penandatanganan yang dilaksanakan secara daring tersebut dihadiri oleh Direksi Pertamina yakni Direktur Utama Nicke Widyawati, Direktur Logistik dan Infrastruktur Mulyono, Direktur Penunjang Bisnis M. Haryo Yunianto, CEO Subholding PNRE Dannif Danusaputro, CEO Subholding Commercial & Trading Mas’ud Khamid, beserta jajaran manajemen lainnya.

“Program ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan bauran energi dan mempersiapkan transisi energi di masa depan. Dan dalam hal ini Pertamina memulainya dari halaman sendiri,” kata Nicke dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (25/2).


Penyediaan PLTS ini akan mencakup kepada lokasi-lokasi operasi Pertamina Group yang tersebar dari hulu ke hilir, seperti lembaga penyalur, fasilitas operasi, dan fasilitas pendukung usaha. 

Baca Juga: Bakal diatur dalam Permen ESDM, PLTU swasta diminta ikut terapkan cofiring biomassa

Sebagai subholding yang digadang-gadang menjadi masa depan bisnis Pertamina, Subholding PNRE sudah bersiap diri untuk segera mengimplementasikan program penyediaan PLTS tersebut. Dalam pelaksanaannya, Subholding PNRE akan bermitra dengan para pelaku usaha yang berskala global.

“Komitmen ini menjadi sebuah bukti kuatnya upaya Pertamina dalam menyongsong masa depan energi. Merupakan suatu kebanggaan bagi Subholding PNRE mendapatkan dukungan penuh untuk melaksanakan dan mengawal program transisi energi melalui penyediaan energi bersih,” ungkap Dannif.

Program penyediaan PLTS di lingkungan Pertamina Group ini juga sejalan dengan aspirasi Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menjadikan pembangunan PLTS sebagai program prioritas untuk percepatan peningkatan energi bersih di wilayah Indonesia.

Hingga saat ini, Subholding PNRE telah memiliki portfolio energi bersih seperti PLTS di kawasan Badak LNG Bontang dengan kapasitas terpasang 4 MW dan beberapa proyek PLTS yang sedang digarap. 

Selain PLTS, terdapat juga Pembangkit Listrik Tenaga Biomass/Biogas (PLTBg) yang sudah terpasang di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei 2,4 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas terpasang sebanyak 672 MW.

Selanjutnya: Pedoman Pengembangan Listrik Bertambah, Investor Berharap Investasi Tak Semakin Sulit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .