Pertamina merealisasikan program BBM Satu Harga di Pulau Maya, Kalimantan Barat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) kembali merealisasikan program BBM Satu Harga melalui peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kayong Utara, Pulau Maya, Kalimantan Barat.

General Manager Pertamina Marketing Operation Region VI Frans Boy J. Lapian mengungkapkan, kehadiran BBM Satu Harga ini mempermudah masyarakat di Pulau Maya untuk bisa mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama di wilayah lainnya.

Adapun, SPBU yang dibangun berjenis kompak dengan nomor 66.788.004 berlokasi di Desa Tanjung Satai. Pada SPBU jenis kompak ini terdapat fasilitas penyimpanan total 400 KL untuk 3 produk yaitu produk premium, solar, dan pertalite.


Baca Juga: Layanan penyalur meluas hingga pelosok, volume penjualan BBM Pertamina terdongkrak

Frans Boy menjelaskan, pada tahun 2020 Pemerintah menargetkan 26 titik SPBU Satu Harga untuk wilayah Kalimantan Barat. Sejak program BBM Satu Harga dicanangkan pada tahun 2017, tercatat 36 titik SPBU Satu harga atau dikenal dengan SPBU 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang telah beroperasi di seluruh Kalimantan.

"Sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tentunya kami dukung penuh program pemerintah apalagi dalam mewujudkan kemandirian energi dan pemerataan harga BBM ke pelosok negeriā€ ujar Frans Boy dalam keterangan pers, Minggu (21/6).

Frans mengklaim, adanya penambahan SPBU 3T di Pulau Maya akan sangat membantu perekonomian masyarakat yang dominan bermata pencaharian sebagai nelayan. Sebab, masyarakat tidak lagi merogoh kocek sebanyak Rp 15.000 per liter untuk Solar dan premium. Sekarang, masyarakat dapat menikmati harga premium dan solar dengan harga yang sama yaitu premium Rp 6.450 per liter dan solar Rp. 5.150 per liter.

Baca Juga: Wow, laba bersih Pertamina capai Rp 35,8 triliun tahun 2019

Frans bilang, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, 12 jam perjalanan menggunakan kapal ditempuh untuk mengangkut BBM dari titik suplai Terminal BBM Pontianak. "Meski terkadang ada hambatan pada saat distribusi BBM ke SPBU 3T yaitu apabila kondisi gelombang tinggi ataupun cuaca buruk sehingga kapal kesulitan untuk menyuplai BBM. Namun, hal ini tidak menjadi alasan untuk terus mendistribusikan BBM ke lokasi," ungkapnya.

Adapun, SPBU 3T ini telah diresmikan oleh Bupati Kabupaten Kayong Utara Drs. Citra Duani, Kepala BPH Migas, M. Fanshrullah Asa, Sales Area Manager Weddy Surya Windrawan, dan beberapa pejabat daerah setempat lainnya pada Rabu (17/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati