KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina berpotensi mengalami kerugian akibat penjualan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sepanjang tahun 2021. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, mengacu pada volume penjualan tahun 2021 maka potensi kerugian Pertamina dari penjualan BBM Ron 90 mencapai Rp 37 triliun hingga Rp 97 triliun. Sementara itu, kerugian dari penjualan BBM RON 92 mencapai Rp 14 triliun sampai Rp 20 triliun. "Potensi kerugian atau selisih nilai penjualan kedua jenis BBM tersebut dibandingkan dengan badan usaha lain mencapai Rp 51 triliun sampai Rp 117 triliun," kata Komaidi, Rabu (2/2).
Pertamina Merugi dari Penjualan BBM Nonsubsidi Tahun 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina berpotensi mengalami kerugian akibat penjualan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sepanjang tahun 2021. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, mengacu pada volume penjualan tahun 2021 maka potensi kerugian Pertamina dari penjualan BBM Ron 90 mencapai Rp 37 triliun hingga Rp 97 triliun. Sementara itu, kerugian dari penjualan BBM RON 92 mencapai Rp 14 triliun sampai Rp 20 triliun. "Potensi kerugian atau selisih nilai penjualan kedua jenis BBM tersebut dibandingkan dengan badan usaha lain mencapai Rp 51 triliun sampai Rp 117 triliun," kata Komaidi, Rabu (2/2).