Pertamina: Peralihan ke elpiji 3 kg hanya sebentar



JAKARTA. PT Pertamina menyebut kenaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) alias elpiji tabung berukuran 12 kilogram (kg) bakal membuat konsumen beralih untuk menggunakan elpiji tabung berukuran 3 kg. Namun, beralihnya konsumen membeli elpiji 3 kg hanya akan berlangsung satu bulan saja.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir bilang, kekhawatiran soal terjadinya migrasi dari konsumsi elpiji 12 kg ke Elpiji 3 kg sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, data menunjukan, saat Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg sebagian kecil dari pemakai elpiji 12 kg ada yang beralih ke elpiji 3 kg. 

Hal ini, terjadi karena sebagian besar konsumen elpiji 12 kg adalah kelas menengah ke atas. Selain itu ada sebagian kecil dari konsumen elpiji 12 kg yang berada diantara perbatasan status itu, yakni pada kelas menengah atas dan kelas menengah bawah. Nah, kelompok yang berada di perbatasan kelas menengah itulah yang masih sensitif terhadap perubahan harga.


Pertamina memperkirakan, jika harga elpiji 12 kg naik maka konsumen cenderung untuk mencari Elpiji yang harganya lebih murah. "Hal itu wajar, semua orang kalau ada yang murah akan mencoba," tegas dia kepada KONTAN, Minggu (17/8). 

Namun, Ali memastikan, setelah satu bulan berlalu, pembelian elpiji 12 kg bakal kembali normal, hal tersebut lantaran menyangkut pola hidup dan kenyamanan jika menggunakan elpiji 12 kg. Menutur dia, dengan menjual elpiji 12 kg, Pertamina sebenarnya juga menawarkan kenyamanan.

Sebagai contoh, pada keluarga normal, yakni dengan dua anak, kebutuhan untuk memasak dengan menggunakan elpiji 12 kg sebenarnya cukup untuk satu bulan. Sedangkan menggunakan elpiji 3 kg, maka bisa dipastikan dalam waktu satu minggu gas tersebut sudah habis. "Makanya tidak nyaman bagi kelas menengah ke atas menggunakan elpiji 3 kg," terang dia. 

Selain itu, dari sejarahnya, sejak diluncurkan pada tahun 1970-an elpiji 12 kg memang diperuntukan bagi kelas menengah ke atas. Karena itu sejatinya elpiji 12 kg memang untuk kelas menengah ke atas. Meski Pertamina telah meyakinkan tak akan lama adanya peralihan pembeli ke elpiji 3 kg, namun pemerintah belum juga merestui adanya kenaikan harga Elpiji 12 kg.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, pada bulan Juli 2014 lalu bilang, pihaknya sudah mengirimkan surat ke pemerintah soal rencana kenaikan harga elpiji 12 kg dari semula Rp 105.000–Rp 110.000 per tabung menjadi Rp 117.000 – Rp 128.000 per tabung. Namun. "Ada surat dari sekretaris menteri koordinator perekonomian meminta menunda dulu," ujar Hanung.

Menurutnya, menteri koordinator perekonomian meminta Pertamina menunggu perintah Presiden SBY. "Apapun keputusan Presiden SBY, Pertamina akan mematuhi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto