Pertamina miliki 15% Blok Babar Selaru



JAKARTA. Inpex Corporation akan bersinergi dengan PT Pertamina untuk menggarap blok minyak dan gas (migas) Babar Selaru, Maluku. Perusahaan gas asal Jepang ini telah resmi memberikan 15% hak partisipasi alias participating interest (PI) kepada Pertamina, Selasa (14/5).

Nico Muhyiddin, Vice President Corporate Secretary Inpex menerangkan, pemberian hak partisipasi itu merupakan amanat pemerintah. Hal ini termaktub dalam kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) November 2011 silam. "Karena bukan penjualan PI, jadi tidak ada transaksi," jelas Nico kepada KONTAN, Kamis (16/5). Setelah pemberian PI itu, porsi Inpex di blok gas yang terletak di Laut Arafura itu menjadi 85%.

Pertamina akan memperoleh bagi hasil dari kepemilikan 15% saham di blok tersebut. Namun, BUMN energi itu juga memiliki kewajiban menanggung biaya rutin atau cash call selama tahap eksplorasi.


Terkait hal itu, Afdal Bahaudin, Direktur Keuangan Pertamina menyatakan siap untuk menyediakan biaya eksplorasi yang dibutuhkan. Sebagian kebutuhan dana eksplorasi itu berasal dari kas internal Pertamina. "Kemarin kami baru mendapat (dana) dari global bond sebesar US$ 3,25 miliar. Mungkin dana cash call bisa diambil dari sana," tuturnya.

Afdal berharap, eksplorasi Blok Babar Selaru akan berdampak positif bagi Pertamina, khususnya dalam hal peningkatan angka produksi gas perusahaan.

Sekedar informasi, saat ini kedua perusahaan tengah melakukan pengujian terhadap sampel gas yang ditemukan di blok tersebut. Dengan ditemukannya aliran gas pada beberapa waktu lalu, Nico optimistis, Blok Babar Selaru memiliki nilai keekonomian.

Namun, Nico belum mau menjelaskan lebih mendetail terkait hasil temuan gas yang tengah diuji tersebut. Ia hanya bilang, jika hasil sampel bagus, maka, ia akan mengebor sumur eksplorasi mulai tahun 2014 mendatang.

Sekedar informasi, tahun ini, Inpex berencana mengebor dua sumur eksplorasi di Blok Masela, kepulauan Maluku. Adapun kegiatan eksplorasi tersebut ditargetkan bakal selesai tahun depan.

Selain itu, tahun ini juga, Inpex akan mengebor tujuh sumur sampai delapan sumur deliniasi. Sekedar informasi, deliniasi merupakan aktivitas menarik garis batas sementara suatu objek atau wilayah untuk menentukan lokasi yang tepat. Hal ini dilakukan guna mengetahui besaran wilayah eksplorasi yang akan dikembangkan.

Nah, demi memuluskan rencana eksplorasi tersebut, Inpex Corporation telah menyiapkan dana sebesar US$ 549 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri