JAKARTA. PT Pertamina (Persero) telah mengirimkan surat kepada Bank Indonesia untuk mempertimbangkan aturan kewajiban penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri. "Kami menyampaikan surat ke Bank Indonesia untuk bisa dipertimbangkan karena kami juga harus beli dollar AS," kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto usai Rapat Dengar Pendapat 2015 antara Komisi VI dengan Deputi Kementerian BUMN, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Gedung Nusantara I DPR RI Jakarta, Kamis (2/7). Ia mengatakan, pendapatan Pertamina dalam mata uang dollar AS. "Jadi kalau pendapatan memang sudah dolar kan tidak perlu cost untuk konversi ke rupiah, lalu ke dollar lagi," kata Dwi.
Pertamina minta BI pertimbangkan kewajiban rupiah
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) telah mengirimkan surat kepada Bank Indonesia untuk mempertimbangkan aturan kewajiban penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri. "Kami menyampaikan surat ke Bank Indonesia untuk bisa dipertimbangkan karena kami juga harus beli dollar AS," kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto usai Rapat Dengar Pendapat 2015 antara Komisi VI dengan Deputi Kementerian BUMN, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Gedung Nusantara I DPR RI Jakarta, Kamis (2/7). Ia mengatakan, pendapatan Pertamina dalam mata uang dollar AS. "Jadi kalau pendapatan memang sudah dolar kan tidak perlu cost untuk konversi ke rupiah, lalu ke dollar lagi," kata Dwi.