JAKARTA. PT Pertamina meminta besaran bunga utang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang dibayar dalam bentuk open account (pembayaran kemudian) berada di atas bunga obligasi Pertamina yaitu 5,2%. “Karena kalau tidak, sama saja kita menyubsidi TPPI,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina M.Harun di Jakarta, Senin (5/9).Dari utang TPPI sejumlah US$ 548 juta kepada Pertamina, sebesar US$ 229 juta di antaranya dibayar dalam bentuk open account yang dilakukan secara bertahap selama 10 tahun. Sedangkan sisanya, dibayar secara cash pada saat Master of Restructuring Agreement (MRA) disepakati. Finalisasi MRA ini sudah beberapa kali diundur dan dijadwalkan lagi pada 7 September.Pembayaran utang TPPI dalam bentuk open account ini dilakukan secara bertahap selama 10 tahun melalui penjualan LPG dan Migas. Untuk jual beli migas dua belah pihak sudah sepakat mengikuti harga pasar. Sedangkan, harga jual LPG, TPPI masih kukuh sebesar cost price (CP) Aramco plus US$ 140 per ton. Sementara, Pertamina menganggap harga tersebut terlampau mahal karena biasanya Pertamina membeli dengan harga CP Aramco minus US$ 40 per ton.Pertamina juga meminta adanya jaminan tertentu dari TPPI selama jadwal pembayaran sebagai antisipasi adanya wanprestasi selama tahap pembayaran. Tetapi TPPI baru bersedia memberikan jaminan pada tahun kedelapan berupa L/C. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina minta bunga utang TPPI di atas 5,2%
JAKARTA. PT Pertamina meminta besaran bunga utang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang dibayar dalam bentuk open account (pembayaran kemudian) berada di atas bunga obligasi Pertamina yaitu 5,2%. “Karena kalau tidak, sama saja kita menyubsidi TPPI,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina M.Harun di Jakarta, Senin (5/9).Dari utang TPPI sejumlah US$ 548 juta kepada Pertamina, sebesar US$ 229 juta di antaranya dibayar dalam bentuk open account yang dilakukan secara bertahap selama 10 tahun. Sedangkan sisanya, dibayar secara cash pada saat Master of Restructuring Agreement (MRA) disepakati. Finalisasi MRA ini sudah beberapa kali diundur dan dijadwalkan lagi pada 7 September.Pembayaran utang TPPI dalam bentuk open account ini dilakukan secara bertahap selama 10 tahun melalui penjualan LPG dan Migas. Untuk jual beli migas dua belah pihak sudah sepakat mengikuti harga pasar. Sedangkan, harga jual LPG, TPPI masih kukuh sebesar cost price (CP) Aramco plus US$ 140 per ton. Sementara, Pertamina menganggap harga tersebut terlampau mahal karena biasanya Pertamina membeli dengan harga CP Aramco minus US$ 40 per ton.Pertamina juga meminta adanya jaminan tertentu dari TPPI selama jadwal pembayaran sebagai antisipasi adanya wanprestasi selama tahap pembayaran. Tetapi TPPI baru bersedia memberikan jaminan pada tahun kedelapan berupa L/C. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News