Pertamina minta masyarakat jangan panik



JAKARTA. PT Pertamina meminta kepada masyarakat untuk jangan panik dengan adanya kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan membeli BBM sesuai dengan kebutuhan. Sebab, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan infrastruktur untuk mendukung kebijakan tersebut pada Maret 2011 di wilayah Jabodetabek. Infrastruktur yang akan disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program pengendalian BBM bersubsidi di Jabodetabek, meliputi penyediaan BBM Non Subsidi yang akan dihasilkan oleh Kilang Balongan di Indramayu serta Depot Plumpang untuk pasokan di Jabodetabek serta penyiapan SPBU. Saat ini, dari 720 SPBU yang ada di Jabodetabek, 530 SPBU di antaranya sudah menjual BBM Non Subsidi/Pertamax. Sedangkan 149 SPBU yang lain harus dikonversi untuk siap menjual Pertamax dan 21 SPBU harus dilakukan investasi baru dengan menambah tangki khusus untuk Pertamax. "Waktu selama kurang lebih 3 bulan ke depan ini akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan kebijakan pemerintah itu. Pertamina optimistis sebelum diberlakukan pada akhir kuartal pertama 2011, semua SPBU di Jakarta sudah bisa menjual Pertamax " kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochammad Harun lewat siaran pers yang diterima KONTAN, Selasa (14/11). Pertamina juga sudah mendapatkan tambahan kuota BBM 2010 sebesar 1,8 juta Kilo Liter (KL) yang akan disalurkan hingga akhir tahun. Untuk tahun depan, Pertamina akan menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan alokasi kuota sebesar 38,5 juta KL. Tingkat konsumsi Pertamax di wilayah Jabodetabek saat ini mencapai sekitar 1.800-2.000 KL per hari. Sedangkan stok nasional Pertamax saat ini berkisar di level ketahanan 40 hari dan Pertamax Plus tersedia untuk lebih dari 65 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.