Pertamina minta rekomendasi pemerintah soal kenaikan harga BBM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih mengkaji rencana kenaikan harga BBM non-subsidi. Sedangkan pesaingnya, Shell sudah mengajukan permintaan kenaikan harga BBM ini pada pemerintah.

Biasanya, kenaikan harga BBM ditentukan dua hal yaitu kenaikan harga minyak mentah dunia yang tinggi dan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengatakan, Pertamina mesti melihat kesiapan masyarakat sebelum melakukan perubahan harga.


Makanya Pertamina masih perlu berkonsultasi dengan pemerintah terkait perubahan harga BBM non subsidi. "Kami BUMN, sepenuhnya milik negara. Kami konsultasikan dengan pemerintah kapan siapnya masyarakat, siap terima perubahan harga yang akan dihitung dan ditetapkan pemerintah baik non-subsidi dan subsidi," jelas Gandhi dalam konferensi pers pada Rabu (16/5).

Syahrial Mukhtar, Corporate Secretary Pertamina menambahkan perubahan harga BBM Pertamina seluruhnya akan mengikuti kebijakan pemerintah. Termasuk usulan perubahan harga yang hanya boleh dilakukan sebulan sekali.

Menurutnya pemerintah punya pemikiran yang matang untuk.menetapkan harga BBM. Termasuk melihat daya beli masyarakat.

"Pertamina kan bagian dari pemerintah. Apalagi ini terkait harga jual di masyarakat gitu kan, harga jual di masyarakat kan pasti kalau kami ngobrol dengan pemerintah akan melihat juga daya beli masyarakat. Di sana nanti arah pemerintah seperti apa akan kami ikuti itu," ujar Syahrial.

Lebih lanjut, Syahrial bilang, Pertamina akan menyampaikan informasi kepada masyarakat jika memang ada perubahan harga BBM. "Kami kan sedang konsultasi dengan pemerintah, nanti kami sampaikan hasil konsultasi seperti apa," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia