Pertamina & Mitsubishi membangun kilang Bontang



JAKARTA. PT Pertamina sedang mempersiapkan tender proyek pembangunan kilang di Bontang, Kalimantan Timur. Selain itu, saat ini, Pertamina juga sudah mengajak Mitsubishi Corporation. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang belum memerinci bentuk kerjasama dengan Mitsubishi Corporation tersebut.  

Selain Mitsubishi, Pertamina juga menggandeng pemerintah daerah. Tugas pemerintah daerah terutama adalah untuk menyediakan lahan lokasi proyek. Menurut Ahmad, saat ini Walikota Bontang Adi Dharma sedang menyiapkan lahan proyek kilang tersebut.

Ahmad menyatakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyetujui proyek pembangunan kilang ini. Menurutnya, pemerintah juga akan menawarkan skema kerjasama antara pemerintah dengan swasta (KPS) atau dikenal dengan public private partnership (PPP). "Saat ini masih persiapan lelang," katanya. 


Pembangunan kilang di Bontang ini akan membutuhkan lahan seluas 500 hektare (ha). Kilang minyak ini akan mengolah minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari (bph). Nantinya akan fokus mengolah bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 92 dan lebih atas. Kilang ini juga bakal memproduksi solar. "Kualitas produk solar sudah EURO IV atau V," ujar dia.

Walikota Bontang Adi Dharma sebelumnya menyatakan sudah mendapatkan lahan seluas 500 ha untuk dibangun kilang baru tersebut. Namun memang, lahan seluas itu sebenarnya sudah dimiliki Pertamina di kawasan industri PT Badak NGL yang lokasinya memang di Bontang.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Naryanto Wagimin menyatakan, pemerintah sudah sudah berkoordinasi dengan Walikota Bontang Adi Dharma untuk pengadaan lahan ini. 

Dia bilang, kejelasan pembangunan kilang tersebut sudah terlihat, sebab beberapa waktu lalu Pertamina dan Mitsubishi sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembangunan kilang. "Artinya, untuk saat ini Pertamina sendiri sedang mengkaji proyek kilang tersebut," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto