Pertamina mulai hapus rugi bisnis elpiji



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memutuskan menaikkan harga jual elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram (kg) sebesar Rp 1.500 per kg. Dengan penyesuaian ini, harga jual rata-rata Elpiji 12 kg nett dari Pertamina menjadi Rp 9.069 per kg dari sebelumnya Rp 7.569 per kg. 

Apabila ditambahkan dengan komponen biaya lain untuk transportasi, pengisian di SPPBE, margin agen dan PPN, maka harga jual di agen menjadi Rp 11.225 per kg atau Rp 134.700 per tabung, dari harga sebelumnya Rp 9.575 per kg atau Rp 114.900 per tabung. 

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan, kenaikan harga elpiji 12 kg ini berdasarkan patokan harga CP Aramco rata-rata bulan Desember 2014 yakni US$ 561,6 per ton. Harga minyak dunia yang turun telah membantu Pertamina mempercepat pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga LPG 12 kg lebih awal dari yang seharusnya dijadwalkan pada pertengahan Juli 2016. 


“Dengan sekarang turun, ya sudah, sekali penyesuaian ini sudah cukup. Dari rugi menjadi untung walau masih sedikit,” kata Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (3/1). 

Sepanjang 2014 lalu, Pertamina mengalami rugi jual elpiji 12 kg sebesar US$ 350 juta atau setara Rp 4,4 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya, Pertamina mengalami rugi jual elpiji 12 kg sebesar Rp 6 triliun. 

Dengan kenaikan harga ini, Bambang memperkirakan, Pertamina mengalami untung jual elpiji 12 kg. “Ya, paling-paling dapat US$ 50 juta (sepanjang 2015). Lumayanlah daripada rugi,” pungkas Bambang. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia