Pertamina Mulai Tingkatkan Kapabilitas Kilang Cilacap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) di Kilang Cilacap mulai meningkatkan kapabilitas kilang pasca menuntaskan pemeliharaan kilang sejak 28 Maret 2022.

Proses turn around (TA) dilakukan dengan melingkupi 35 unit proses di 6 area kilang. Tuntasnya proses ini menandakan kilang siap digunakan untuk Satgas Ramadan Idul Fitri 1444 H. Adapun, pemeliharaan dilaksanakan saat ini kegiatan perawatan rutin setiap 5 tahun sekali dan bertujuan untuk memperbaiki performa kilang serta peremajaan peralatan. 

Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y Nasroen menyampaikan, proses TA telah selesai dilaksanakan dan Kilang Fuel Oil Complex (FOC) I sebagai primary processing secara umum berstatus normal operasi sejak 28 Maret 2023. 


Baca Juga: Pertamina: Kebutuhan Dana untuk Tingkatkan Keandalan Kilang Capai US$ 1,99 Miliar

“Status yang sama juga untuk Kilang LOC I, LOC II, LOC III, SRU & UTL I yang dioperasikan sehari berikutnya secara bertahap sampai normal operasi” kata Hermansyah dalam siaran pers, Rabu (12/4).

Seiring tuntasnya TA Kilang I Tahun 2023 selama 30 hari kalender, kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia ini siap kembali tancap gas menghasilkan produk energi terbaik. 

“Tujuan utama TA untuk mengembalikan performa peralatan kilang sehingga mampu beroperasi sesuai kapasitas desain awal. Beberapa proyek antara lain untuk menunjang keandalan operasional, efisiensi energi, peremajaan peralatan, improvisasi kesisteman dan pengembangan baru, serta kepatuhan terhadap regulasi pemerintah,” imbuh Hermansyah.

Ditambahkan dengan selesainya TA, Kilang Cilacap meningkat kemampuannya dalam mengolah minyak mentah yang lebih sour, dari sebelumnya Total Acid Number (TAN) 0,30 menjadi 0,46. Ini pun diklaim sejalan dengan rencana strategis perusahaan untuk dapat mengolah minyak mentah dengan jangkauan yang lebih luas sehingga dapat memperoleh bahan baku yang lebih ekonomis dan menurunkan Biaya Pokok Produksi Kilang. 

Pekerjaan TA kilang rutin ini meliputi perawatan 35 unit dan 3.800 peralatan yang terdiri dari peralatan stationary, rotating, electrical dan instrument.

“Terdapat 64 rotating, 937 stationary, 261 electrical serta 2.538 instrument yang dilakukan perawatan dalam TA kali ini,” ungkap Hermansyah.

TA Kilang Cilacap berhasil diselesaikan dengan berbagai pencapaian antara lain terkait dengan jam kerja aman. “Dengan kerja sama dan sinergi antara Perwira Pertamina dengan pihak ketiga, TA dapat terlaksana dengan aman, baik dan lancar, ditandai pencapaian jam kerja aman mencapai 1.808.144 jam selama TA (zero incident),” jelas Hermansyah.

Selain itu, pekerjaan TA yang berhasil dilaksanakan on time selama 30 hari kalender ini telah melibatkan pekerja kontraktor hingga mencapai 8.266 orang saat peak load, dengan 90% di antaranya merupakan tenaga kerja lokal Cilacap dan sekitarnya. 

Baca Juga: Ini Dua Fokus Agenda Bisnis Kilang Pertamina Internasional di 2023

“Penyerapan TKDN saat pelaksanaan TA ini juga maksimal karena melibatkan 125 perusahaan atau vendor dalam negeri. Selain itu tools yang digunakan juga memanfaatkan teknologi terkini, seperti Heavy Equipment dan Special Tools lainnya,” ujar Hermansyah. 

Kilang Cilacap merupakan kilang terbesar yang dimiliki Pertamina dengan kapasitas pengolahan mencapai 348 KPBD. Kilang Cilacap terdiri atas 2 kompleks kilang yakni Central Destilate Unit (CDU) I dengan kapasitas 118 KBPD dan CDU II dengan kapasitas 230 KBPD. 

“Saat ini seluruh unit dapat beroperasi sesuai target kapasitas yang ditetapkan dan meningkatnya keandalan unit. Kami siap mengemban amanah bangsa, terdepan mendukung kebijakan pemerintah untuk senantiasa menjaga ketahanan energi nasional,” pungkas Hermansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .