KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New and Renewable Energy (NRE) tengah menjajaki kerja sama untuk penerapan teknologi penangkap dan penyimpanan karbon alias carbon capture and storage (CCS) dengan produsen baja asal Asia yang beroperasi di Indonesia senilai antara US$ 200 juta-US$ 300 juta per satu ton CO2 per tahun. Head of CCUS Development Program Pertamina New & Renewable Energy, Bayu Prabowo menyatakan, pihaknya terbuka untuk kerja sama CCS dengan berbagai pemain. Pada akhir Juli, Pertamina NRE akan merilis perjanjian CCS dengan perusahaan tersebut. Namun, dia belum mau memberikan nama perusahaan tersebut. "Kami baru akan launching beritanya dengan salah satu prominent steel company di dunia yang punya operasi di Indonesia. Satu hingga dua minggu lagi akan launching beritanya. Akhir Juli," kata Bayu saat ditemui Kontan.co.id, Kamis (4/7).
Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama CCS dengan Produsen Baja Asia Senilai US$ 300 Juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New and Renewable Energy (NRE) tengah menjajaki kerja sama untuk penerapan teknologi penangkap dan penyimpanan karbon alias carbon capture and storage (CCS) dengan produsen baja asal Asia yang beroperasi di Indonesia senilai antara US$ 200 juta-US$ 300 juta per satu ton CO2 per tahun. Head of CCUS Development Program Pertamina New & Renewable Energy, Bayu Prabowo menyatakan, pihaknya terbuka untuk kerja sama CCS dengan berbagai pemain. Pada akhir Juli, Pertamina NRE akan merilis perjanjian CCS dengan perusahaan tersebut. Namun, dia belum mau memberikan nama perusahaan tersebut. "Kami baru akan launching beritanya dengan salah satu prominent steel company di dunia yang punya operasi di Indonesia. Satu hingga dua minggu lagi akan launching beritanya. Akhir Juli," kata Bayu saat ditemui Kontan.co.id, Kamis (4/7).