JAKARTA. Pemerintah optimis pengaturan kuota BBM bersubsidi tetap bisa berjalan pada Januari 2011. Mengenai kekhawatiran sebagian besar anggota DPR tentang kesiapan infrastruktur Pertamina, Direktur Jenderal Migas Evita Legowo mengatakan hal tersebut bakal teratasi.Jika ternyata kuota penyediaan premium dan pertamax tidak mencukupi, pemerintah akan melakukan impor homc (high octan modest componen). Selama ini pun pertamina telah mengimpor homc. Ini adalah campuran yang bisa meningkatkan komponen angka oktan. Jadi, pemerintah bukan mengimpor pertamax namun homc. "Beda pertamax dan premium di angka oktan, jika premium di angka 88 sedangkan angka oktan pertamax 92," ujar EvitaKeraguan sebagian besar anggota DPR muncul setelah melihat kondisi banyak SPBU Pertamina yang belum siap menjual pertamax. Berdasarkan data Pertamina, dari 4667 SPBU di seluruh Indonesia, baru 1686 yang menjual Pertamax. Untuk Jabodetabek saja, masih ada 174 SPBU yang belum memiliki dispenser non subsidi."Kalau sekarang belum siap, tapi pada 15 Januari kami sudah siap," kata Evita di sela-sela rehat rapat kerja komisi VII, Senin, (13/12).Berdasarkan skema roadmap pelaksanaan pengaturan BBM bersubsidi yang disampaikan pemerintah pada rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, pemerintah menargetkan pengaturan subsidi premium dapat mulai diterapkan di Jabodetabek pada minggu ketiga Januari 2011. Sementara untuk pengaturan solar ditargetkan mulai berjalan di Jabodetabek pada Juli 2011.Dalam skala nasional pemerintah berencana melaksanakan pengaturan BBM bersubsidi 2011 bakal dilakukan bertahap dan diperkirakan seluruh wilayah di Indonesia pada Juli 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina optimis waktu pembatasan BBM subsidi tetap sesuai jadwal
JAKARTA. Pemerintah optimis pengaturan kuota BBM bersubsidi tetap bisa berjalan pada Januari 2011. Mengenai kekhawatiran sebagian besar anggota DPR tentang kesiapan infrastruktur Pertamina, Direktur Jenderal Migas Evita Legowo mengatakan hal tersebut bakal teratasi.Jika ternyata kuota penyediaan premium dan pertamax tidak mencukupi, pemerintah akan melakukan impor homc (high octan modest componen). Selama ini pun pertamina telah mengimpor homc. Ini adalah campuran yang bisa meningkatkan komponen angka oktan. Jadi, pemerintah bukan mengimpor pertamax namun homc. "Beda pertamax dan premium di angka oktan, jika premium di angka 88 sedangkan angka oktan pertamax 92," ujar EvitaKeraguan sebagian besar anggota DPR muncul setelah melihat kondisi banyak SPBU Pertamina yang belum siap menjual pertamax. Berdasarkan data Pertamina, dari 4667 SPBU di seluruh Indonesia, baru 1686 yang menjual Pertamax. Untuk Jabodetabek saja, masih ada 174 SPBU yang belum memiliki dispenser non subsidi."Kalau sekarang belum siap, tapi pada 15 Januari kami sudah siap," kata Evita di sela-sela rehat rapat kerja komisi VII, Senin, (13/12).Berdasarkan skema roadmap pelaksanaan pengaturan BBM bersubsidi yang disampaikan pemerintah pada rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, pemerintah menargetkan pengaturan subsidi premium dapat mulai diterapkan di Jabodetabek pada minggu ketiga Januari 2011. Sementara untuk pengaturan solar ditargetkan mulai berjalan di Jabodetabek pada Juli 2011.Dalam skala nasional pemerintah berencana melaksanakan pengaturan BBM bersubsidi 2011 bakal dilakukan bertahap dan diperkirakan seluruh wilayah di Indonesia pada Juli 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News