KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) optimistis mengembangkan bisnis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi besar di bisnis SAF namun diperlukan kolaborasi dengan mitra strategis, termasuk dengan perusahaan global. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A Salyadi Saputra mengungkapkan bagaimana rencana pengembangan SAF ke depannya di seluruh Pertamina Grup, baik dari sisi teknologi, finansial, hingga dukungan dari sisi kebijakan pemerintah. Seluruhnya untuk memastikan agar pemanfaatan SAF ini bisa berkembang di industri aviasi Indonesia. Salyadi menjelaskan, Pertamina sudah siap dengan SAF. Dari sisi Pertamina Patra Niaga sudah memiliki lisensi Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU) agar dapat menjadi suplier atau menjual SAF. Upaya lainnya adalah Pertamina terus berproses dan upgrading dari sisi kilang agar kedepan menjadi green refinery supaya dapat optimal memproduksi SAF.
Pertamina Optimistis Kembangkan Bisnis SAF di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) optimistis mengembangkan bisnis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi besar di bisnis SAF namun diperlukan kolaborasi dengan mitra strategis, termasuk dengan perusahaan global. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A Salyadi Saputra mengungkapkan bagaimana rencana pengembangan SAF ke depannya di seluruh Pertamina Grup, baik dari sisi teknologi, finansial, hingga dukungan dari sisi kebijakan pemerintah. Seluruhnya untuk memastikan agar pemanfaatan SAF ini bisa berkembang di industri aviasi Indonesia. Salyadi menjelaskan, Pertamina sudah siap dengan SAF. Dari sisi Pertamina Patra Niaga sudah memiliki lisensi Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU) agar dapat menjadi suplier atau menjual SAF. Upaya lainnya adalah Pertamina terus berproses dan upgrading dari sisi kilang agar kedepan menjadi green refinery supaya dapat optimal memproduksi SAF.