KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akhirnya hanya bermitra dengan Overseas Oil and Gas LLC (OOG) untuk proyek kilang Bontang. Tidak ada nama Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) dalam penandatanganan perjanjian Framework Agreement kilang berkapasitas 300.000 barrel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur tersebut. Padahal pada 30 Januari 2018 lalu, Pertamina telah menunjuk perusahaan minyak asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) untuk pembangunan kilang Bontang. OOG menggandeng perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan trading arm Cosmo Energy Group (salah satu perusahaan pengolahan minyak Jepang) sebagai calon mitra. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan pemilihan mitra untuk proyek kilang Bontang memang telah dilakukan sejak tahun lalu. Pemilihan OOG sebagai mitrak karena perusahaan tersebut dianggap memiliki kemampuan finansial dan merupakan perusahaan milik negara. "Pemilihan OOG dilakukan tahun lalu dan ditetapkan kriteria patner kami yang mempunyai kekuatan finansial dan yang penting ini G to G jadi kami cari state owned company,"kata Nicke pada Senin (10/12). Sementara terkait keluarnya Cosmo Oil dari proyek Kilang Bontang, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Heru Setiawan bilang OOG punya pertimbangan sendiri untuk tidak lagi menggandeng Cosmo Oil dalam proyek Kilang Bontang.
Pertamina: Overseas Oil and Gas tak jadi gandeng Cosmo Oil bangun kilang Balikpapan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akhirnya hanya bermitra dengan Overseas Oil and Gas LLC (OOG) untuk proyek kilang Bontang. Tidak ada nama Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) dalam penandatanganan perjanjian Framework Agreement kilang berkapasitas 300.000 barrel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur tersebut. Padahal pada 30 Januari 2018 lalu, Pertamina telah menunjuk perusahaan minyak asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) untuk pembangunan kilang Bontang. OOG menggandeng perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan trading arm Cosmo Energy Group (salah satu perusahaan pengolahan minyak Jepang) sebagai calon mitra. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan pemilihan mitra untuk proyek kilang Bontang memang telah dilakukan sejak tahun lalu. Pemilihan OOG sebagai mitrak karena perusahaan tersebut dianggap memiliki kemampuan finansial dan merupakan perusahaan milik negara. "Pemilihan OOG dilakukan tahun lalu dan ditetapkan kriteria patner kami yang mempunyai kekuatan finansial dan yang penting ini G to G jadi kami cari state owned company,"kata Nicke pada Senin (10/12). Sementara terkait keluarnya Cosmo Oil dari proyek Kilang Bontang, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Heru Setiawan bilang OOG punya pertimbangan sendiri untuk tidak lagi menggandeng Cosmo Oil dalam proyek Kilang Bontang.