PT Pertamina bersama enam kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menandatangani perjanjian jual beli gas (PJGB) sebanyak 30,5 mmscfd yang akan digunakan untuk bahan bakar transportasi guna mendukung program konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas yang digulirkan pemerintah.Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, sesuai dengan Peraturan Presiden No.64 Tahun 2012, Pertamina ditugaskan untuk melakukan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar berupa Compressed Natural Gas. Untuk itu, Pemerintah telah mengalokasikan pasokan gas dari beberapa KKKS (Kontraktor Kerja Sama ) yang diperuntukan bagi transportasi. Untuk itu, perlu dilakukan Perjanjian Jual Beli Gas antara Pertamina dengan para KKKS guna menjamin pasokan gas bagi kebutuhan transportasi tersebut.Enam KKKS yang menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas dengan Pertamina ini, antara lain PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi WMO, PT Medco E& P, Santos Madura Offshore PTY LTD, dan JOB Pertamina Talisman -Jambi Merang. Kontraktor-kontraktor kerja sama ini nantinya akan memasok gas kepada Pertamina yang kemudian akan mengubah gas tersebut menjadi Compressed Natural Gas (CNG).Dengan PJBG ini, total volume gas yang akan dipasok sebesar 30,5 MMscfd dan akan dipasarkan dengan brand Pertamina "Envogas" yang saat ini penyalurannya kepada konsumen baru sekitar 4 MMscfd. Dari total 30,5 MMscfd tersebut, sekitar 10,2 MMscfd akan dialokasikan untuk Jawa Timur, sebesar 14,1 MMSCFD untuk Jabodetabek, 2 MMSCFD untuk Sumatra Tengah, dan Jambi sebanyak 2 MMSCFD.Karen juga mengatakan peningkatan infrastruktur merupakan hal yang menentukan keberhasilan program konversi ini. Untuk itu sudah direncanakan hingga akhir tahun ini akan dibangun 10 SPBG baru yang terdiri dari 2 SPBG yang didanai oleh Pertamina dan 2 mother station, 2 SPBG online, 4 mobile refueling unit dan pengembangan jaringan pipa di Jabodetabek sepanjang 22,2 km.Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Agus Budiyanto mengatakan Perjanjian Jual Beli gas ini akan menghasilkan penerimaan negara dan industri hulu migas sebesar US$ 184,78 juta dengan harga BBG sekitar Rp 3.100 per liter, maka apabila dibandingkan dengan pemakaian solar bersubsidi, pemakaian CNG untuk transportasi selama periode kontrak PJGB diperkirakan akan menghasilkan penghematan sekitar Rp 2, 5 triliun. Sedangkan apabaila dibandingkan dengan pemakaian solar tidak bersubsidi, penghematan dari pemakaian CNG selama periode kontrak diperkirakan akan mencapai Rp 7,8 triliun.DKI Sambut BaikMenteri Energi dan Sumberdaya Mineral Jero Watjik mengatakan konversi BBM ke gas ini akan mengurangi impor BBM dan dengan demikian akan memperkurat kurs rupiah terhadap dollar. "Jika impor berkurang maka kurs akan berubah," tuturnya. Selain itu, konversi ini juga merupakan komitmen pemerintah atas penciptaan lingkungan yang bersih dan segar.Sementara itu Gubernur DKI Joko Widodo menyambut baik penyediaan SBPG dan penandatangan MoU Pertamina dengan 6 KKKS ini. Apalagi Pemda Provinsi DKI Jakarta akan mendatangkan 450 busway dan 800 bus sedang metromini antara November dan Desember 2013 ini. Untuk tahun depan, Pemda DKI akan datangkan 1000 busway dan 3000 bus sedang metromini. Semua armada bus ini akan menggunakan bahan bakar gas.Pemda DKI juga akan melakukan pembenahan terhadap bajay. Rencananya setiap tahun Pemda akan mengganti bajay lama dengan bajay baru yang berbahan bakar gas minimal 3000 unit. "Apalagi memakai gas lebih murah untuk bajay. Kalau BBM Rp 60.000 per hari sedangkan dengan gas hanya Rp 20.000 per hari,"ujar Gubernur DKI Jakarta Jokowi panggilan akrab Joko Widodo. Selain itu mobil dinas -mobil dinas pemda akan diubah menggunakan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina pasok gas untuk transportasi di Jakarta
PT Pertamina bersama enam kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menandatangani perjanjian jual beli gas (PJGB) sebanyak 30,5 mmscfd yang akan digunakan untuk bahan bakar transportasi guna mendukung program konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas yang digulirkan pemerintah.Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, sesuai dengan Peraturan Presiden No.64 Tahun 2012, Pertamina ditugaskan untuk melakukan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar berupa Compressed Natural Gas. Untuk itu, Pemerintah telah mengalokasikan pasokan gas dari beberapa KKKS (Kontraktor Kerja Sama ) yang diperuntukan bagi transportasi. Untuk itu, perlu dilakukan Perjanjian Jual Beli Gas antara Pertamina dengan para KKKS guna menjamin pasokan gas bagi kebutuhan transportasi tersebut.Enam KKKS yang menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas dengan Pertamina ini, antara lain PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi WMO, PT Medco E& P, Santos Madura Offshore PTY LTD, dan JOB Pertamina Talisman -Jambi Merang. Kontraktor-kontraktor kerja sama ini nantinya akan memasok gas kepada Pertamina yang kemudian akan mengubah gas tersebut menjadi Compressed Natural Gas (CNG).Dengan PJBG ini, total volume gas yang akan dipasok sebesar 30,5 MMscfd dan akan dipasarkan dengan brand Pertamina "Envogas" yang saat ini penyalurannya kepada konsumen baru sekitar 4 MMscfd. Dari total 30,5 MMscfd tersebut, sekitar 10,2 MMscfd akan dialokasikan untuk Jawa Timur, sebesar 14,1 MMSCFD untuk Jabodetabek, 2 MMSCFD untuk Sumatra Tengah, dan Jambi sebanyak 2 MMSCFD.Karen juga mengatakan peningkatan infrastruktur merupakan hal yang menentukan keberhasilan program konversi ini. Untuk itu sudah direncanakan hingga akhir tahun ini akan dibangun 10 SPBG baru yang terdiri dari 2 SPBG yang didanai oleh Pertamina dan 2 mother station, 2 SPBG online, 4 mobile refueling unit dan pengembangan jaringan pipa di Jabodetabek sepanjang 22,2 km.Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Agus Budiyanto mengatakan Perjanjian Jual Beli gas ini akan menghasilkan penerimaan negara dan industri hulu migas sebesar US$ 184,78 juta dengan harga BBG sekitar Rp 3.100 per liter, maka apabila dibandingkan dengan pemakaian solar bersubsidi, pemakaian CNG untuk transportasi selama periode kontrak PJGB diperkirakan akan menghasilkan penghematan sekitar Rp 2, 5 triliun. Sedangkan apabaila dibandingkan dengan pemakaian solar tidak bersubsidi, penghematan dari pemakaian CNG selama periode kontrak diperkirakan akan mencapai Rp 7,8 triliun.DKI Sambut BaikMenteri Energi dan Sumberdaya Mineral Jero Watjik mengatakan konversi BBM ke gas ini akan mengurangi impor BBM dan dengan demikian akan memperkurat kurs rupiah terhadap dollar. "Jika impor berkurang maka kurs akan berubah," tuturnya. Selain itu, konversi ini juga merupakan komitmen pemerintah atas penciptaan lingkungan yang bersih dan segar.Sementara itu Gubernur DKI Joko Widodo menyambut baik penyediaan SBPG dan penandatangan MoU Pertamina dengan 6 KKKS ini. Apalagi Pemda Provinsi DKI Jakarta akan mendatangkan 450 busway dan 800 bus sedang metromini antara November dan Desember 2013 ini. Untuk tahun depan, Pemda DKI akan datangkan 1000 busway dan 3000 bus sedang metromini. Semua armada bus ini akan menggunakan bahan bakar gas.Pemda DKI juga akan melakukan pembenahan terhadap bajay. Rencananya setiap tahun Pemda akan mengganti bajay lama dengan bajay baru yang berbahan bakar gas minimal 3000 unit. "Apalagi memakai gas lebih murah untuk bajay. Kalau BBM Rp 60.000 per hari sedangkan dengan gas hanya Rp 20.000 per hari,"ujar Gubernur DKI Jakarta Jokowi panggilan akrab Joko Widodo. Selain itu mobil dinas -mobil dinas pemda akan diubah menggunakan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News