Pertamina pastikan pencarian partner strategis Blok Rokan masih berlangsung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan proses pencarian partner strategis untuk Blok Rokan sampai saat ini masih berlangsung.

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengungkapkan kajian saat ini masih dilakukan Pertamina.

"Pelaksanaan pemilihan Partner Strategis untuk blok Rokan saat ini masih dalam tahap pengkajian dan persiapan," ujar Agus kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).


Kendati demikian, Agus masih belum merinci perusahaan migas mana saja yang telah mengajukan tawaran.

Disisi lain, untuk pasokan listrik Agus memastikan saat ini masih akan dilakukan sesuai dengan nota kesepahaman (MoU) yang diteken dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Selain sejumlah persiapan tersebut, Agus mengungkapkan Pertamina juga melakukan contract mirroring untuk sejumlah kegiatan pendukung pasca alih kelola nanti.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), RP Yudantoro menjelaskan penyediaan kontrak ini merupakan kontrak-kontrak yang sebelumnya juga digunakan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

"Penyediaan kontrak lain mayoritas dengan mirroring kontrak CPI yang masih hidup saat ini," kata Yudantoro kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).

Dia melanjutkan untuk persiapan pengeboran 44 sumur pada periode Agustus hingga Desember 2021 pasca alih kelola, Pertamina bakal menyiapkan sekitar 6 rig.

"Pengadaan enam rig sedang berjalan," sambung Yudantoro. Sebelumnya, dia menyatakan kesiapan Pertamina untuk menjalankan Blok Rokan ke depan. 

Baca Juga: Proyek Merakes capai 88,5%, bakal onstream kuartal II tahun ini

"Kami lakukan koordinasi secara intensif bersama SKK Migas dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), terutama untuk transisi 9 bidang utama demi menjamin keberlangsungan seluruh kegiatan operasi dan kegiatan rutin pasca blok dioperasikan oleh PHR," ujar Yudantoro, pekan lalu.

Sembilan bidang utama transisi Rokan meliputi Drilling Work Over, Pasokan Listrik dan Uap, Kontrak dan SCM, IT dan Petroteknikal, Data Transfer, Human Capital, SOP dan Perijinan, Chemical EOR, serta Lingkungan dan ASR (Abandonment and Site Restoration). 

Subholding Upstream Pertamina melalui PHR juga telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan minyak. Blok Rokan adalah blok yang secara natural sudah mengalami penurunan produksi dari tahun ke tahun. Untuk itu, upaya-upaya menahan laju penurunan dan meningkatkan produksi merupakan hal yang paling krusial. 

Setidaknya akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran di tahun 2021 pasca Blok dialihkan ke Pertamina. Dan direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya, sesuai diskusi dengan SKK Migas.

Yudantoro menjelaskan selain pengeboran sumur pengembangan, dalam jangka panjang telah  disiapkan pula program-program lainnya berupa Infill Drilling, pengeboran sumur eksplorasi, workover / well intervention, optimasi program waterflood dan steamflood, CEOR, serta program lainnya untuk menambah cadangan. 

"Sesuai dengan jangka waktu kontrak bagi hasil dengan Pemerintah, Blok Rokan akan dioperasikan hingga tahun 2041 oleh PHR. Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional melalui berbagai program yang kami jalankan," kata Yudantoro.

Whisnu Bahriansyah, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi menambahkan bahwa kesiapan alih kelola tidak hanya dilakukan pada aspek operasional, tetapi juga pembinaan hubungan baik dengan para stakeholders. 

"Subholding Upsteam Pertamina melalui PHR juga melakukan persiapkan program kemasyarakatan, sehingga pasca alih kelola tidak hanya sisi operasional yang akan jalan berkesinambungan, tetapi juga di sisi sosial, masyarakat dan lingkungan," pungkas Whisnu.

Selanjutnya: Perkuat strategi bisnis, Pertamina persiapkan alih kelola Blok Rokan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari