KONTAN.CO.ID - Jakarta PT Pertamina Patra Niaga terus mendorong pengembangan bisnis eksisting serta pengembangan bisnis baru. Upaya ini turut dilakukan melalui sinergi Pertamina Group, sejalan dengan salah satu program strategis Pertamina dalam kegiatan bisnisnya. Mewujudkan komitmen sinergi ini, PT Pertamina Patra Niaga bersama Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Anak Perusahaan Services/Portfolio PT Pertamina Bina Media (IHC) dan PT Patra Jasa menandatangani Nota Kesepahaman (MoU)
Joint Marketing Business Existing serta Pengembangan Bisnis
Green Energy Portfolio, Senin (11/12). “Kerjasama ini merupakan wujud dari
One Pertamina, sinergi dengan harapan dapat mengembangkan serta meningkatkan peran Pertamina Group dalam pendistribusian bahan bakar yang lebih hijau, terutama dalam mendukung program
Environmental, Social, and Government (ESG),” jelas Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Kolaborasi Penjualan Produk dan Penggunaan Fasilitas CNG, LNG & BBM
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengatakan, kerjasama tersebut dapat direalisasikan dengan pelaksaan kerja sama yang nyata dengan pengembangan
joint marketing CNG dengan
channel distribusi miliki PPN. Pada intinya, Pertamina Patra Niaga dan PGN akan bersinergi memasarkan produk dan menggunakan fasilitas produk CNG, LNG, dan BBM bersama. “Melalui kerjasama ini, nantinya akan dilanjutkan pilot project penjualan CNG oleh Pertamina Patra niaga dan agen LPG menggunakan mekanisme manajemen pelanggan, dari sini akan dilihat keekonomianya. Diharapkan dapat mendorong pengembangan bisnis atau komersialisasi dari bisnis utama PPN maupun PGN,” ujar Arief Setiawan Handoko. Selanjunya, Pertamina Patra Niaga dan PGN akan melanjutkan kerjasama yang telah disepakati dalam memberikan pelayanan terbaik menyalurkan clean energy untuk pelanggan. “Target kami untuk dapat menciptakan
clean energy yang
roadmapnya sudah ada cukup banyak, harapannya dapat ditingkatkan dan direalisasikan sesuai
roadmap tersebut. Hal ini kami siapkan guna mendukung program pemerintah mencapai target
Net Zero Emission," tukas Arief Setiawan Handoko. Green Energy Portfolio, Sinergi Pengembangan
Used Cooking Oil (UCO)
Turut menjadi ujung tombak transisi energi, Pertamina Patra Niaga turut menggandeng IHC serta Patra Jasa dalam menjalankan
pilot project pengembangan bisnis
Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Bersama-sama akan dilakukan kajian mengenai UCO
aggregator di lingkungan rumah sakit dan hotel. Kebutuhan UCO dari Indonesia ke pasar luar negeri tercatat meningkat setiap tahunnya, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang cukup tinggi dalam 5 tahun terakhir. Kebutuhan UCO untuk domestik sendiri diperkirakan akan meningkat dalam pengembangan di Green Refinery Cilacap sebagai alternatif
feedstock. “Karena potensi inilah, pilot project bersama IHC dan Patra Jasa menjadi penting untuk mendapatkan kajian lengkap serta studi kelayakan bisnis UCO aggregator di Pertamina Group,” terang Riva.
Direktur Medis Pertamedika IHC, Lia Gardenia Partakusuma mengungkapkan saat ini di dunia dinyatakan 5% dari polusi dan
waste itu dihasilkan dari industri
healthcare. “Oleh karena itu, dengan adanya kerjasama ini membuat kami bersemangat untuk menjalankan konsep
sustainability. Kami percaya MoU ini dapat mencapai tujuan bersama, dampak lingkungan dan investasi untuk masa depan,” terangnya. Sementara itu, Direktur Utama Patra Jasa, Putut Ariwibowo mengucapkan apresiasi atas kepercayaan Pertamina Patra Niaga untuk bersama-sama menjadi UCO
aggregator bersama Patra Jasa. ”Patra Jasa sudah memulai kajian mengenai UCO, dan bersyukur langsung disambut Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pilot project bersama. Patra Jasa sudah coba membuat olahan dari sampah buah menjadi
ecoenzym untuk bahan pembersih lantai, pembersih kamar mandi, dan sebagainya, harapannya UCO ini juga akan menjadi terobosan baru,” tukas Putut Aribowo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal