KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) bekerja sama dengan PT Indo Raya Tenaga (IRT) memasok B35 dalam rangka operasional pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Suralaya, Cilegon, Banten.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya menyampaikan selamat kepada Indo Raya Tenaga atas proyek PLTU USCR (Ultra Selective Catalytic Reduction) Jawa 9&10.
“Ini merupakan kebanggaan bagi Pertamina Patra Niaga dapat menjadi provider solusi energi pada salah satu proyek PLTU terbesar Indonesia,” ujar Maya dalam siaran pers, Selasa (9/1).
Pada kerja sama ini Pertamina Patra Niaga sebagai pihak penyedia serta pelayanan pengirimannya.
Lebih lanjut Maya menyampaikan kerja sama lain yang dapat dijajaki adalah skema
carbon offset. Baca Juga: Tahapan Pelaksanaan Transformasi Pendistribusian LPG 3 Kg Dimulai Awal Tahun 2024 Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pemerintah telah menetapkan regulasi terkait pajak karbon untuk PLTU, dan Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen untuk menjadi
decarbonization partner bagi mitra melalui
natural based solution yang dimiliki Pertamina Group. Executive GM Regional JBB
Deny Djukardi mengatakan, pembangunan PLTU di Suralaya ini nantinya akan menjadi salah satu PLTU dengan kapasitas terbesar yaitu 2 x 1.000 MW.
Di lokasi pembangunan PLTU ini terdapat dua tangki timbun dengan kapasitas 750 kiloliter (KL) yang nantinya akan di-
supply oleh Pertamina. Deny menjelaskan, kebutuhan BBM dalam pembangunan PLTU ini mencapai 33 juta liter atau 2 juta liter per bulan selama 1,5 tahun ke depan.
Baca Juga: Pertamina Kaji Rencana Perluasan Distribusi Pertamax Green 95 Pertamina Patra Niaga memastikan produk Bio-solar B35 yang merupakan campuran 35% minyak sawit dan 65 persen solar merupakan salah satu yang produk terbaik Pertamina untuk mendukung pembangunan PLTU ini.
“Titik pengiriman atau
supply point Pertamina untuk pengiriman BBM pembangunan PLTU Suralaya yaitu dari Fuel Terminal Tanjung Gerem, Cilegon. Titik
supply kurang dari 15 kilo meter (KM) ke titik pasokan
(supply point), sehingga diharapkan tidak ada kendala dalam pengiriman,” tambah Deny. Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, bahwa kerja sama dengan PT IRT ini juga sejalan dengan program Pertamina yaitu Pertamina One Stop Solution.
“Terlebih pembangunan PLTU ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional yang mana Pertamina Patra Niaga akan berkomitmen penuh terhadap kualitas produk,
proses penyediaan hingga penyaluran sampai dengan
supply point,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati