Pertamina percepat kilang BBM lewat aset Badak



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akan mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset PT Badak NGL untuk percepatan pembangunan kilang baru bahan bakar minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Bontang, Kalimantan Timur.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan, sejumlah infrastruktur pendukung operasi kilang gas alam cair (LNG) Badak NGL seperti 21 unit boiler kualitas tinggi, pembangkit listrik, dan tangki penyimpanan dapat digunakan mendukung pengoperasian kilang BBM Bontang.

"Beberapa fasilitas berkelas dunia yang sekarang digunakan untuk kilang LNG Badak dapat mendukung proyek kilang BBM, sehingga akan mempercepat proyek," katanya dalam siaran pers, Senin (24/10).


Ditambah lagi, calon lahan kilang BBM yang sudah tersedia di sebelah lokasi operasi Badak NGL akan makin mempercepat proyek yang disebut pula "new grass root refinery" (NGRR) itu.

"Jadi, kesimpulannya kami tidak perlu harus mulai dari nol. Dengan dilaksanakan di Bontang, Pertamina dapat memulai proyek kilang baru BBM dari titik lima dengan skala 10," katanya.

Badak NGL merupakan anak perusahaan Pertamina dengan penguasaan saham sebesar 50%. Hardadi menambahkan, saat ini, Pertamina masih menunggu penetapan IFC sebagai konsultan yang akan ditunjuk pemerintah dalam pemilihan mitra.

Pemilihan mitra pembangunan kilang, lanjutnya, dipercepat menjadi akhir 2017. Di sisi lain, Pertamina, juga segera mempersiapkan "bankable feasibility study" (BFS), yang juga ditargetkan selesai pada 2017.

Harapannya, jika BFS sudah selesai, akan segera diserahkan kepada pemerintah. Apabila proses lancar dan insentif-insentif diputuskan lebih cepat, harapannya awal 2018 penyiapan lahan sudah bisa dimulai. "Sehingga pekerjaan fisik NGRR Bontang bisa dimulai tepat waktu pada akhir 2019 dan selesai pertengahan 2023," terangnya.

NGRR Bontang merupakan proyek dengan skema "public private partnership" dengan Pertamina selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJBK).

(Kelik Dewanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini