Pertamina Power Indonesia memulai konstruksi PLTGU Jawa 1 di pekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak usaha Pertamina, bakal memulai konstruksi pembangkit listrik bertenaga gas dan uap (PLTGU) 1.760 megawatt (MW) pada 19 Desember 2018. Melalui PPI, Pertamina mendukung penyediaan clean energy dengan pembangunan independent power plant (PPI) Jawa-1.

Sebagai informasi, proyek PLTGU Jawa-1 ini terintegrasi dengan floating storage regasification unit (FSRU) berkapasitas 170.000 meter kubik yang akan dibangun secara serempak dengan pembangkit listrik. Sebelumnya, proyek ini sudah mendapatkan persetujuan pendanaan dari pemberi pinjaman internasional pada 5 Desember 2018 lalu sehingga dapat segera memulai konstruksi.

“Dalam proyek ini PPI bertindak sebagai pemimpin konsorsium yang beranggotakan beberapa perusahaan jepang, di antaranya Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, dan perusahaan lainnya, dengan membentuk dua project companies yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR),” kata Direktur Utama PPI Ginanjar dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (17/12).


Ia menambahkan, JSP dan JSR akan membangun dan mengelola infrastruktur proyek, masing-masing pembangkit listrik dan FSRU. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik ini nantinya akan dijual ke PLN selama 25 tahun.

Proses pembangunan pembangkit listrik gas terintegrasi ini akan memasuki masa konstruksi atawa full-scale yang ditandai dengan pelaksanaan ground breaking pada 19 Desember 2018.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah memastikan tahap konstruksi dapat terlaksana agar mencapai target operasi komerasial pada Desember 2021.

“Kami juga harus memastikan aspek quality dan health safety security environment (HSSE) menjadi komitmen semua pihak terkait. Di samping mengembangkan pembangkit listrik tenaga gas, PPI juga memiliki fokus bisnis di bidang new & renewable energy lainnya yang mencakup pembangkit listrik tenaga surya, biogas, tenaga angin, maupun sumber energi masa depan lainnya,” imbuh Ginanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat