KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya tantangan dalam industri migas saat ini membuat PT Pertamina (Persero) mengutamakan untuk melakukan kerja sama kemitraan (partnership) dalam pengelolaan aset migas. VP Corporate Business Strategic Planning Pertamina Ernie D Ginting mengungkapkan, bisnis migas memiliki karakter yang unik dan spesifik yakni berisiko tinggi (high risk), pemanfaatan teknologi (high technology), dan memerlukan modal kerja yang besar (high capital). Sementara itu, investasi yang dilakukan pada industri ini memerlukan waktu panjang untuk bisa di-monetisasi (long-term investment). Tantangan bisnis energi juga didorong oleh kondisi eksternal, seperti geopolitik, kondisi bisnis, dan aspek lingkungan. Contohnya harga minyak dunia yang mengalami volatilitas tinggi pada tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015, harga minyak jenis Brent sempat turun hingga level US$30 per barel padahal sebelumnya memiliki rata-rata US$100 per barel. Kini, pada pertengahan April 2018, minyak jenis ini telah bergerak naik menjadi US$68 per barel.
Pertamina prioritaskan kerja sama kemitraan dalam pengelolaan aset migas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya tantangan dalam industri migas saat ini membuat PT Pertamina (Persero) mengutamakan untuk melakukan kerja sama kemitraan (partnership) dalam pengelolaan aset migas. VP Corporate Business Strategic Planning Pertamina Ernie D Ginting mengungkapkan, bisnis migas memiliki karakter yang unik dan spesifik yakni berisiko tinggi (high risk), pemanfaatan teknologi (high technology), dan memerlukan modal kerja yang besar (high capital). Sementara itu, investasi yang dilakukan pada industri ini memerlukan waktu panjang untuk bisa di-monetisasi (long-term investment). Tantangan bisnis energi juga didorong oleh kondisi eksternal, seperti geopolitik, kondisi bisnis, dan aspek lingkungan. Contohnya harga minyak dunia yang mengalami volatilitas tinggi pada tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015, harga minyak jenis Brent sempat turun hingga level US$30 per barel padahal sebelumnya memiliki rata-rata US$100 per barel. Kini, pada pertengahan April 2018, minyak jenis ini telah bergerak naik menjadi US$68 per barel.