KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memproyeksikan adanya peningkatan permintaan (
demand) sejumlah produk energi. Produk itu
khususnya BBM jenis gasoline dan Avtur, selama periode Satuan Tugas (Satgas) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang berlangsung mulai 12 November 2025 hingga 11 Januari 2026. Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Freddy Anwar, mengatakan proyeksi tersebut didasarkan pada data historis konsumsi energi saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang umumnya diikuti dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
“Berdasarkan tren historis, terdapat kecenderungan kenaikan demand BBM, khususnya gasoline, seiring meningkatnya perjalanan kendaraan pribadi dan aktivitas wisata selama libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Freddy saat paparan di Jakarta, Rabu (17/12).
Baca Juga: Begini Strategi CLEO Jaga Pasokan dan Distribusi AMDK Tetap Aman di Tengah Bencana Selama periode Satgas Nataru, konsumsi gasoline diproyeksikan mengalami kenaikan signifikan dibandingkan penjualan normal. Pertalite diperkirakan naik 1,8 persen menjadi 19.570 KL per hari, sementara Pertamax meningkat cukup tinggi sebesar 12,3 persen menjadi 7.469 KL per hari. Produk berkualitas tinggi lainnya juga menunjukkan tren positif, seperti Pertamax Turbo yang naik 28,9 persen dan Pertamax Green yang meningkat sekitar 5 persen. Sementara itu, untuk produk gasoil, Pertamina memproyeksikan adanya penurunan permintaan. Solar/Bio Solar diperkirakan turun 1,49 persen menjadi 10.923 KL per hari, sejalan dengan menurunnya aktivitas logistik selama libur panjang. Produk Dexlite bahkan diproyeksikan turun hingga 60 persen. Pada sektor rumah tangga, penyaluran LPG diperkirakan relatif menurun sekitar 1,2 persen menjadi 8.210 metrik ton per hari. Freddy menjelaskan, penurunan ini disebabkan berkurangnya aktivitas memasak di rumah selama periode liburan. “Aktivitas masyarakat lebih banyak di luar rumah saat libur Natal dan Tahun Baru, sehingga konsumsi LPG rumah tangga cenderung menurun,” jelasnya. Sebaliknya, pada sektor transportasi udara, konsumsi Avtur diproyeksikan meningkat 1,03 persen menjadi 5.989 KL per hari, seiring tingginya aktivitas penerbangan selama musim liburan. Sektor industri juga mencatatkan kenaikan konsumsi sekitar 3,9 persen dibandingkan penjualan normal. Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat telah menyiagakan infrastruktur dan sarana fasilitas (sarfas) secara menyeluruh. Selama masa Satgas, Pertamina mengoperasikan:
- 1.626 SPBU, termasuk 427 SPBU siaga 24 jam
- 475 Pertashop
- 2.180 Agen LPG Siaga
- 208 SPBE dan 4 Terminal LPG
- 6 Fuel Terminal dan 5 DPPU Avtur
- 61 mobil tangki stand by sebagai cadangan suplai
Selain itu, Pertamina juga menghadirkan 11 titik layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, motorist BBM, layanan delivery Bright Gas, serta Serambi MyPertamina di jalur tol,
rest area, dan kawasan wisata utama di Jawa Bagian Barat. Freddy menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipatif, mulai dari build up stok BBM dan LPG sejak H-14, penambahan modular tank dan mobile storage, hingga inspeksi kelayakan sarana SPBU, mobil tangki, serta kesehatan awak mobil tangki. “Kami berkomitmen memastikan pasokan energi aman dan layanan kepada masyarakat tetap optimal selama Nataru. Seluruh personel dan infrastruktur telah kami siagakan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat,” tegas Freddy. Tak hanya dari sisi pasokan, Pertamina juga menghadirkan berbagai program promosi melalui MyPertamina, promo pelumas, Bright Store, hingga diskon Avtur di bandara tertentu, sebagai bagian dari komitmen pelayanan kepada konsumen. Dengan kesiapan tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat optimistis dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan aman, lancar, dan andal, sejalan dengan semangat #MelayaniSepenuhHati.
Baca Juga: Crystalin Pastikan Stok Aman dan Harga Air Minum Stabil di Tengah Bencana Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News