Pertamina resmikan dua depot pengisian pesawat udara di wilayah Kalimantan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan meresmikan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Kota Samarinda dan Bandara Kalimarau di Kota Berau, Senin (10/12).

Peresmian dilaksanakan bersamaan dengan peringatan HUT Pertamina Ke-61 sekaligus menjadi wujud dukungan Pertamina terhadap program BUMN Hadir Untuk Negeri dari Kementerian BUMN.

General Manager Pertamina MOR VI, Boy J. Lapian mengatakan proyek pembangunan DPPU APT Pranoto ini dilaksanakan seiring dengan rencana pemerintah untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara di Kota Samarinda dan sekitarnya melalui pembangunan Bandara APT Pranoto yang dapat menampung lebih banyak penumpang menggantikan Bandara Temindung.


Ia menilai kerjasama antara Pertamina, Pemerintah Kalimantan Timur dan Pihak UPBU APT Pranoto menjadi wujud sinergi dalam hal pembangunan daerah. "Tidak hanya memberikan efek langsung bagi dunia penerbangan Indonesia, adanya DPPU baru ini mampu memberikan multiplier effect di berbagai aspek lain,” papar Boy, dalam siaran persnya, Senin (10/12).

Pembangunan DPPU baru ini merupakan bagian dari 11 proyek pembangunan dan pengembangan DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertamina melakukan hal ini guna mendukung program pemerintah dalam modernisasi infrastruktur khususnya pada sektor penerbangan. 

Untuk proyek ini membutuhkan total investasi mencapai Rp 200 miliar, keberadaan DPPU baru ini dapat mendukung operasi dan pertumbuhan lalu lintas udara dari dan ke Kalimantan Timur. Sebelumnya, proyek serupa juga telah diresmikan di Kota Pontianak yakni DPPU Supadio pada 1 Oktober yang silam.

Boy menuturkan saat ini jumlah penerbangan domestik di Bandara APT Pranoto Samarinda telah meningkat dengan dibukanya rute-rute baru dengan tujuan Jakarta dan Berau. 

Hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan bahan bakar penerbanganyang telah meningkat hingga 600% dari 3.000 liter ke 18.000 liter sejak dioperasikannya Bandara APT Pranoto pada Mei 2018. Ia memprediksi jumlah ini diprediksi akan terus meningkat pada 2019 dengan estimasi mencapai 30.000 liter per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .