KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban Jawa Timur hari ini resmi menyalurkan produk Orthoxylene. Penyaluran produk dari kilang dengan kapasitas produksi 50.000 ton/ tahun itu dilakukan guna memenuhi arahan pemerintah agar fokus pada pengembangan portofolio produk petrokimia. Sebagai informasi, Orthoxylene adalah produk derivarif petrokimia yang memiliki prospek keuntungan dan keberlanjutan yang cukup menjanjikan. Produk ini merupakan salah satu produk dari unit 211
aromatic fraksionasi tanpa mengurangi produk Paraxylene dan memiliki
valuable sama dan
sustainable produk dengan
demand 30.000-40.000 mton/ tahun pada tahap 1. Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional, Didik Bahagia menyampaikan perluasan
improvement dalam segi produksi tanpa meninggalkan
quality memberikan dorongan kuat bagi margin dan eksistensi PT KPI dalam industri petrokimia tersebut sesuai dengan visi misi perusahaan.
“Ini adalah wujud komitmen PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Pertamina Patra Niaga sebagai bagian dari entitas Bisnis Pertamina untuk men-
support program pemerintah dalam mendukung program pengembangan industri dalam negeri dan mengurangi impor,” kata Didik dalam keterangan resmi, Selasa (27/6).
Baca Juga: Sektor Manufaktur Jadi Kontributor Terbesar Penerimaan Pajak Hingga Mei 2023 Pertamina memegang peran krusial dalam pengembangan industri petrokimia hilir di domestik. Selain itu, sebagai sosok penghasil bahan baku industri petrokimia, Pertamina dapat menjadi lokomotif ekonomi nasional yang memberikan dampak besar dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, tambah Didik, menjadi pemain global dalam bersaing menghadapi tantangan bisnis saat ini, strategi yang adaptif sangatlah diperlukan. “Di antaranya adalah kemampuan dalam memproduksi berbagai
valuable products seperti halnya Orthoxylene, Smooth Fluid, Breezone, BTX, Propylene dan sebagainya”, ujar Didik. Didik menilai, melalui berbagai inisiatif yang dilakukan tersebut akan meningkatkan fleksibilitas perusahaan ke depan dalam memilih dan memproduksi
valuable products yang dapat memberikan nilai terbaik bagi perusahaan pada periode tertentu. Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito. Dia menyampaikan produksi Orthoxylene domestik ini akan mengurangi ketergantungan bahan baku impor, membantu neraca perdagangan Indonesia sekaligus mengamankan rantai pohon industri petrokimia. “Untuk itu saya ingin mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang telah berhasil menjawab permasalahan pasokan bahan baku industri petrokimia domestik dengan mengaktifkan kembali produksi Orthoxylene nasional”, ujarnya. Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading Deni Febrianto menyampaikan bahwa Pertamina telah berkomitmen untuk melayani penyaluran bahan baku Orthoxylene di tahun 2023 kepada PT Petrowidada sebagai konsumen domestik yang strategis. “Dengan ketersediaan produk Orthoxylene ini maka pabrik Petrowidada yang sebelumnya sempat terhenti karena ketergantungan dengan suplai impor akan kembali beroperasi untuk meningkatkan nilai tambah produk dan efisiensi di rantai suplai sehingga berdampak positif tidak hanya bagi Petrowidada namun juga bagi konsumen akhir Phthalic anhydride (PA) serta masyarakat Indonesia”, kata Deni.
Baca Juga: Bangun Pabrik Baru, Kapasitas Operasional Samator Indo Gas (AGII) Akan Naik 20% Dalam pemasaran dan penjualan produk Orthoxylene ini, PT Pertamina Petrochemical Trading akan terus memperluas pengembangan jaringan pemasaran produk ini dan produk petrokimia seperti Paraxylene, Benzene, Propylene, Polyethylene, Polypropylene dan produk lainnya. Dia bilang, dalam aktivitas pemasarannya, PT Pertamina Petrochemical Trading berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan industri Petrokimia dan turunan dalam negeri dalam rangka mendukung keberlanjutan industri petrokimia di Indonesia. Momen Seremonial Produksi dan Lifting Perdana Produk Orthoxylene (OX) berlangsung di Surabaya (26/6) dengan dihadiri juga oleh Komisaris Utama Sekaligus mewakili CEO PT Petrowidada, Bindra Setya Utama, VP Petrochemical Industry Business PT Pertamina Patra Niaga, Oos Kosasih, Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading Deni Febrianto dan Presiden Direktur and CEO PT TPPI, Erwin Widiarta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi