JAKARTA. Demi menekan biaya pengolahan, PT Pertamina berencana melakukan restrukturisasi fungsi kilang V (refinery unit) Balikpapan. Dalam hitungan Pertamina, dana yang dibutuhkan untuk melakukan revitalisasi kilang ini bisa mencapai US$ 1,5 miliar. Harapannya, setelah proses restrukturisasi fungsi kilang ini selesai, kilang V Balikpapan milik Pertaminan ini bisa mengolah berbagai jenis minyak mentah. Chrisna Damayanto, Direktur Kilang Balikpapan mengatakan, sejak didirikan, kilang yang memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 260.000 barel per hari ini dirancang untuk mengolah minyak mentah jenis sweet. Hanya saja, ketersediaan minyak jenis sweet yang terus berkurang serta harganya yang terus naik membuat Pertamina harus melakukan perubahan fungsi kilang V ini. Jika tidak, "Pertamina akan merugi," tandas Chrisna.
Pertamina revitalisasi kilang V Balikpapan
JAKARTA. Demi menekan biaya pengolahan, PT Pertamina berencana melakukan restrukturisasi fungsi kilang V (refinery unit) Balikpapan. Dalam hitungan Pertamina, dana yang dibutuhkan untuk melakukan revitalisasi kilang ini bisa mencapai US$ 1,5 miliar. Harapannya, setelah proses restrukturisasi fungsi kilang ini selesai, kilang V Balikpapan milik Pertaminan ini bisa mengolah berbagai jenis minyak mentah. Chrisna Damayanto, Direktur Kilang Balikpapan mengatakan, sejak didirikan, kilang yang memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 260.000 barel per hari ini dirancang untuk mengolah minyak mentah jenis sweet. Hanya saja, ketersediaan minyak jenis sweet yang terus berkurang serta harganya yang terus naik membuat Pertamina harus melakukan perubahan fungsi kilang V ini. Jika tidak, "Pertamina akan merugi," tandas Chrisna.