JAKARTA. Pasca berakhirnya masa kontrak pengelolaan Blok Mahakam yang dikelola oleh Total E&P Indonesie yang akan berakhir pada tahun 2017, PT Pertamina menyatakan kesiapannya untuk mengakuisisi Blok Mahakam tersebut. "Dari Pertamina sanggup 100% untuk mengelola Blok Mahakam. Kalau sampai Pertamina tidak bisa kelola Mahakam, jangan harap Pertamina bisa ngebor deep water (Ngebor minyak di laut dalam) di negara lain," tutur Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Kamis (5/12), di Gedung DPR, Jakarta. Optimisme Karen tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama ini Pertamina sudah menyiapkan berbagai langkah dalam memperbaiki kinerjanya. Pertama, Pertamina telah membangun kemampuan operasi migas lepas pantai antara lain dibuktikan di wilayak kerja Offshore Northwest Java(ONWJ), West Madura Offshore (WMO) dan Karama (Deep Water). Pertamina dinilai telah sukses dan berhasil meningkatkan produksi di Blok ONWJ dan WMO. Kedua, Pertamina memiliki peran utama dalam LNG Value Chain (Plant Operation Shipping dan Marketing) di East Kalimantan, di mana Blok Mahakam merupakan salah satu pemasok gas utama. Ketiga, Pertamina akan mengoptimalkan para profesional yang telah mengelola operasioanl Mahakam hingga saat ini, sebagaimana yang telah berhasil di lakukan di ONWJ dan WMO. Keempat, Pertamina memiliki kemampuan finansial untuk membiayai investasi dan operasi di Blok Mahakam, terlebih lagi Blok Mahakam merupakan blok produksi yang berada pada zona positive cash flow. Kelima, Pertamina memiliki unit upstream Technology Center, dengan kompetensi yang meliputi bidang subsurface hingga surface sehingga siap untuk menghadapi tantangan operasional dan teknologi untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi.
Pertamina sanggupi mengelola Blok Mahakam
JAKARTA. Pasca berakhirnya masa kontrak pengelolaan Blok Mahakam yang dikelola oleh Total E&P Indonesie yang akan berakhir pada tahun 2017, PT Pertamina menyatakan kesiapannya untuk mengakuisisi Blok Mahakam tersebut. "Dari Pertamina sanggup 100% untuk mengelola Blok Mahakam. Kalau sampai Pertamina tidak bisa kelola Mahakam, jangan harap Pertamina bisa ngebor deep water (Ngebor minyak di laut dalam) di negara lain," tutur Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Kamis (5/12), di Gedung DPR, Jakarta. Optimisme Karen tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama ini Pertamina sudah menyiapkan berbagai langkah dalam memperbaiki kinerjanya. Pertama, Pertamina telah membangun kemampuan operasi migas lepas pantai antara lain dibuktikan di wilayak kerja Offshore Northwest Java(ONWJ), West Madura Offshore (WMO) dan Karama (Deep Water). Pertamina dinilai telah sukses dan berhasil meningkatkan produksi di Blok ONWJ dan WMO. Kedua, Pertamina memiliki peran utama dalam LNG Value Chain (Plant Operation Shipping dan Marketing) di East Kalimantan, di mana Blok Mahakam merupakan salah satu pemasok gas utama. Ketiga, Pertamina akan mengoptimalkan para profesional yang telah mengelola operasioanl Mahakam hingga saat ini, sebagaimana yang telah berhasil di lakukan di ONWJ dan WMO. Keempat, Pertamina memiliki kemampuan finansial untuk membiayai investasi dan operasi di Blok Mahakam, terlebih lagi Blok Mahakam merupakan blok produksi yang berada pada zona positive cash flow. Kelima, Pertamina memiliki unit upstream Technology Center, dengan kompetensi yang meliputi bidang subsurface hingga surface sehingga siap untuk menghadapi tantangan operasional dan teknologi untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi.