KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Pertamina mencatatkan produksi minyak di sejumlah lapangan migas di luar negeri mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
CEO Subholding Upstream, Wiko Migantoro, menjelaskan secara garis besar produksi migas Pertamina mengalami pertumbuhan rata-rata 8% dibandingkan tahun lalu.
Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
Khusus produksi minyak Pertamina di internasional mengalami kenaikan signifikan di mana pada 2022 realisasinya hanya 97.000 barel oil per hari (BOPD), namun di tahun ini akan naik menjadi 151.000 BOPD.
“Ini dominan datang dari Timur Tengah tambahan
stake kita di Irak dan kenaikan produksi di Aljazair,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11).
Baca Juga: Pertamina Minta Tambahan Kuota LPG 3 Kg dan Solar Subsidi Di tahun depan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024, Pertamina menargetkan produksi minyak dari luar negeri sebanyak 170.000 BOPD.
Sedangkan untuk produksi gas Pertamina di luar negeri justru mengalami penurunan. Pada 2022 pihaknya mencatatkan realisasi produksi gas sebesar 383 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), namun di tahun ini produksinya turun menjadi 365 MMSCFD. Adapun pada RKAP 2024, produksi gas Pertamina di internasional akan semakin turun menjadi 251 MMSCFD.
Wiko menjelaskan lebih lanjut, produksi minyak domestik di sepanjang tahun ini tidak mengalami
kenaikan dibandingkan 2022 yakni diprediksi sebesar 417.000 BOPD dari aset yang dikelola sendiri maupun bukan sebagai operator.
“Produksi minyak di dalam negeri mengalami kendala pada
integrity OSES dan penurunan produksi di Blok Cepu, di mana kami bukan sebagai operator,” ujarnya
Berdasarkan RKAP 2024, Pertamina memprediksi produksi minyak akan tumbuh menjadi 423.000 BOPD atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun ini.
Baca Juga: Pertamina Prediksi Kuota Pertalite Cukup Sampai Akhir Tahun Lantas untuk produksi gas di tahun ini akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Pada 2022 realisasinya sebesar 2.241 MMSCFD, sedangkan prognosa di 2023 akan naik menjadi 2.381 MMSCFD. Adapun pada RKAP 2024, Pertamina menargetkan produksi gas domestik akan naik menjadi 2.518 MMSCFD.
Jika ditotal, produksi migas Pertamina baik itu di domestik dan internasional mengalami tren kenaikan. Di 2022 realisasi produksi migasnya sebesar 967 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD), kemudian tumbuh menjadi 1.043 MBOEPD di 2023, dan akan terus meningkat menjadi 1.071 MBOEPD di RKAP 2024.
Saat ini secara keseluruhan Pertamina mengelola 30% blok migas nasional dan kontribusi dalam produksi migas nasional mencapai 68%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .