Pertamina Selesaikan Proyek Kilang RDMP Balikpapan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina berhasil menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari. RDMP Balikpapan ini memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, program TA Revamp memiliki tujuan untuk mengintegrasikan unit kilang eksisting dengan unit kilang baru hasil pelaksanaan proyek RDMP.

Menurut Nicke, keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.


"Kami semua mendukung penuh agar proses pengerjaan revamping, yang merupakan milestone penting dari proyek RDMP ini untuk menambah kapasitas, berjalan dengan lancar," kata Nicke dalam keterangan resminya, Kamis (4/4).

Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Terus Tingkatkan Kapasitas Produksi

Nicke menuturkan, tidak mudah membangun proyek sebesar dan sekompleks ini tetapi Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional serta seluruh tim yang terlibat telah membuktikan bahwa melalui komitmen penuh dan dengan kerja sama yang kuat mampu mengatasi menjawab tantangan yang ada. 

"Proyek ini akan memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia. Pertamina bangga memiliki proyek sebesar ini,” ungkap Nicke.

Nantinya, saat RDMP Balikpapan tuntas, maka ini akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. Pasalnya, kapasitas Kilang Balikpapan akan melampaui kapasitas Kilang Cilacap, yang saat ini menjadi kilang dengan kapasitas terbesar.

Saat ini Kilang Cilacap mengolah 345 ribu barel minyak per hari (bph). Sementara Kilang Balikpapan ini nantinya bisa mengolah minyak mentah sebesar 360 ribu bph. Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .