JAKARTA. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tahun ini dipastikan jebol dari kuota sebesar 40,49 juta kiloliter dalam APBN-P 2011. Akibatnya, PT Pertamina (Persero) yang ditugasi untuk menyalurkan BBM subsidi ini bakal nombok sebesar kelebihan konsumsi tersebut. Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dalam seminar tentang Kebijakan Energi Nasional di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dihadiri pejabat Kementerian ESDM dan komisi VII DPR dengan tegas mengatakan penyakit kebijakan energi nasional ada di kebijakan subsidi BBM ini. "Pada saat Sea Games dan ASEAN Summit dilangsungkan, seluruh kuota BBM sudah habis," ujar Karen. Karen mengatakan, Pertamina juga sudah diberitahu pemerintah bahwa prognosa kelebihan konsumsi BBM dari kuota sebesar 1,4 juta kiloliter. Namun, "Sampai sekarang belum tahu, apakah Pertamina dibayar atau tidak," ujarnya.
Pertamina sementara tanggung over kuota BBM subsidi
JAKARTA. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tahun ini dipastikan jebol dari kuota sebesar 40,49 juta kiloliter dalam APBN-P 2011. Akibatnya, PT Pertamina (Persero) yang ditugasi untuk menyalurkan BBM subsidi ini bakal nombok sebesar kelebihan konsumsi tersebut. Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dalam seminar tentang Kebijakan Energi Nasional di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dihadiri pejabat Kementerian ESDM dan komisi VII DPR dengan tegas mengatakan penyakit kebijakan energi nasional ada di kebijakan subsidi BBM ini. "Pada saat Sea Games dan ASEAN Summit dilangsungkan, seluruh kuota BBM sudah habis," ujar Karen. Karen mengatakan, Pertamina juga sudah diberitahu pemerintah bahwa prognosa kelebihan konsumsi BBM dari kuota sebesar 1,4 juta kiloliter. Namun, "Sampai sekarang belum tahu, apakah Pertamina dibayar atau tidak," ujarnya.