JAKARTA. PT Pertamina menggandeng Kementerian Pertahanan dalam kerjasama jual beli dan penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksda Agus Purwoto dan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu (18/12).Kementerian Pertahanan meminta Pertamina bisa memasok bahan bakar non bersubsidi sebesar 0,6 juta kiloliter demi kelancaran operasional alat utama sistem senjata (alusista) dari semua angkatan militer. Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menyampaikan, kerjasama tersebut semata-mata untuk kepentingan negara dalam hal pengamanan. Sebab selama operasi militer, para prajurit tidak maksimal bekerja di lapangan karena kekurangan bahan bakar.Selama ini anggaran dana yang dimiiki Kemhan sangat kurang dan setiap tahun selalu berakhir dengan utang. "Kemhan itu selalu utang Rp 8 triliun di akhir tahun, TNI selalu kembang kempis kalau mau operasi sebab dari semua peralatan alusista mulai dari kapal hingga pesawat hanya mampu beroperasi 40%," ujarnya, Rabu (18/12).Marsetio, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) menambahkan dari total 152 kapal yang dimiliki Angkatan Laut hanya 30% saja yang mampu digunakan secara maksimal. Belum lagi di tahun 2014, TNI AL akan menambah 20 kapal perang serta 20 kapal patroli lain. "Selama ini, kalau kami bekerja selalu pikir-pikir dulu mana rute yang terdekat karena harus hemat bahan bakar. Padahal musuh-musuh banyak berkeliaran di rute perairan jauh, " kata diaSementara itu, Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina menyampaikan Pertamina berkomitmen memasok semua kebutuhan bahan bakar TNI melalui lebih dari 100 terminal BBM Pertamina yang tersebar di seluruh nusantara. Ia menganggap sudah sepatutnya saat ini Pertamina membantu para TNI sebab selama ini TNI kerap menyisakan sisa pembayaran BBM yang pada ujungnya menjadi beban APBN di tahun berikutnya. "Selama ini juga kami selalu pasok BBM ke TNI dengan pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 5%," kata HanungCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina siap pasok BBM non subsidi ke TNI
JAKARTA. PT Pertamina menggandeng Kementerian Pertahanan dalam kerjasama jual beli dan penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksda Agus Purwoto dan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu (18/12).Kementerian Pertahanan meminta Pertamina bisa memasok bahan bakar non bersubsidi sebesar 0,6 juta kiloliter demi kelancaran operasional alat utama sistem senjata (alusista) dari semua angkatan militer. Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menyampaikan, kerjasama tersebut semata-mata untuk kepentingan negara dalam hal pengamanan. Sebab selama operasi militer, para prajurit tidak maksimal bekerja di lapangan karena kekurangan bahan bakar.Selama ini anggaran dana yang dimiiki Kemhan sangat kurang dan setiap tahun selalu berakhir dengan utang. "Kemhan itu selalu utang Rp 8 triliun di akhir tahun, TNI selalu kembang kempis kalau mau operasi sebab dari semua peralatan alusista mulai dari kapal hingga pesawat hanya mampu beroperasi 40%," ujarnya, Rabu (18/12).Marsetio, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) menambahkan dari total 152 kapal yang dimiliki Angkatan Laut hanya 30% saja yang mampu digunakan secara maksimal. Belum lagi di tahun 2014, TNI AL akan menambah 20 kapal perang serta 20 kapal patroli lain. "Selama ini, kalau kami bekerja selalu pikir-pikir dulu mana rute yang terdekat karena harus hemat bahan bakar. Padahal musuh-musuh banyak berkeliaran di rute perairan jauh, " kata diaSementara itu, Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina menyampaikan Pertamina berkomitmen memasok semua kebutuhan bahan bakar TNI melalui lebih dari 100 terminal BBM Pertamina yang tersebar di seluruh nusantara. Ia menganggap sudah sepatutnya saat ini Pertamina membantu para TNI sebab selama ini TNI kerap menyisakan sisa pembayaran BBM yang pada ujungnya menjadi beban APBN di tahun berikutnya. "Selama ini juga kami selalu pasok BBM ke TNI dengan pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 5%," kata HanungCek Berita dan Artikel yang lain di Google News